SINAI (Arrahmah.com) – Mujahidin Jama’ah Anshar Baitil Maqdis, salah satu jama’ah jihad di Semenanjung Sinai, dalam pernyataan resminya pada hari Ahad (25/5/2014) merilis pernyataan resmi yang membongkar kebohongan militer Mesir.
Dalam pernyataan resmi yang dimuat oleh sejumlah situs jihad internasional tersebut, Mujahidin Jama’ah Anshar Baitil Maqdis membongkar klaim-klaim palsu pasukan keamanan Mesir tentang tewasnya sejumlah amir dan komandan Mujahidin Jama’ah Anshar Baitil Maqdis. Padahal sampai hari ini militer Mesir saja belum mengetahui siapa sebenarnya Amir Mujahidin Jama’ah Anshar Baitil Maqdis.
Mujahidin Jama’ah Anshar Baitil Maqdis menegaskan pasukan rezim sekule Mesir mengalami kerugian besar dengan tewasnya banyak perwira dan tentara mereka. Namun mereka melakukan kampanye kebohongan melalui media massa untuk mengesankan kemenangan atas mujahidin.
Militer Mesir mengklaim telah menewaskan komandan Mujahidin Jama’ah Anshar Baitil Maqdis Al-akh Abu Abdillah dalam baku tembak. Padahal militer Mesir baru mengetahui hal itu setelah ada pernyataan bela sungkawa resmi dari Mujahidin Jama’ah Anshar Baitil Maqdis. Militer Mesir lalu mengumumkan Abu Abdillah adalah Amir Mujahidin Jama’ah Anshar Baitil Maqdis, padahal realitanya ia bukanlah Amir Mujahidin Jama’ah Anshar Baitil Maqdis.
Militer Mesir kemudian mengklaim telah menewaskan al-akh Syadi Al-Muna’i dan mengumumkannya sebagai Amir Mujahidin Jama’ah Anshar Baitil Maqdis. Padahal ia bukanlah Amir Mujahidin Jama’ah Anshar Baitil Maqdis dan sampai saat ini ia masih hidup.
Bahkan, militer Mesir mengklaim bekerjasama dengan suku-suku terhormat dalam menggelar operasi militer melawan Mujahidin Jama’ah Anshar Baitil Maqdis di Semenanjung Sinai. Padahal “suku-suku terhormat” tersebut sebenarnya hanyalah mafia narkoba dan genk-genk kriminal yang sudah diketahui oleh semua penduduk Sinai.
Pernyataan resmi Mujahidin Jama’ah Anshar Baitil Maqdis menjelaskan lebih lanjut bahwa militer Mesir seringkali mengklaim telah membunuh puluhan dan ratusan anggota Mujahidin Jama’ah Anshar Baitil Maqdis. Padahal sampai saat ini jumlah mujahidin yang gugur tidak mencapai sepuluh persen dari angka yang diklaim oleh militer Mesir.
(muhib al majdi/arrahmah.com)