SINAI (Arrahmah.com) – Mujahidin Anshar Bait Al Maqdis, kelompok jihad yang berbasis di Sinai, pada Selasa (19/11/2013) merilis sebuah video terkait operasi syahid yang dilancarkan pada 7 Oktober lalu terhadap Direktorat Keamanan Sinai Selatan di El Tor. Kelompok ini sebelumnya telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam sebuah pernyataan pada 8 Oktober lalu.
Dalam video terbaru itu, yang menampilkan klip dari Amir Al-Qaeda, Syaikh Ayman Az-Zhawahiri, dan mantan Amir Al-Qaeda di Irak, Abu Omar Al-Baghdadi, Anshar Bait Al-Maqdis mengidentifikasi mujahid yang melancarkan serangan syahid itu sebagai Abu Hajer Muhammad Hamdan Al-Sawarka.
Dalam sebuah pernyataan sebelum melancarkan serangan tersebut, Abu Hajer rahimahullah mengungkapkan, “Perasaan saya ketika saya berangkat melaksanakan operasi syahid ini ialah perasaan bahwa saya sedang mendekati Allah.”
“Saya memilih operasi ini sehingga dapat mendukung agama Allah dan melaksanan pembalasan bagi saudara-saudara mujahidin kita yang gugur di tangan penjahat-penjahat kafir itu,” lanjut mujahid berwajah muda itu.
Penjelasan dalam video itu menyatakan serangan tersebut menunjukkan bahwa Anshar Bait Al-Maqdis akan terus maju dalam jihad. “Kami tidak akan lelah atau bosan sampai bendera Tauhid berkibar tinggi dan bahwa firman Allah ialah yang tertinggi sementara ucapan orang-orang yang menghujat [firman Allah] merupakan serendah-rendahnya perkataan.”
Lebih lanjut Anshar Bait Al- Maqdis menjelaskan bahwa mereka tidak bisa mendokumentasikan aksi bom syahid di Direktorat Keamanan Sinai Selatan itu karena alasan keamanan.
Sejak penggulingan Presiden Muhammad Mursi pada 3 Juli lalu, sudah ada sedikitnya 251 serangan perlawanan terhadap junta militer Mesir yang dilaporkan di Semenanjung Sinai. Sebagian besar serangan itu dilakukan terhadap pasukan keamanan dan aset Mesir. Sejak Juli, jumlah serangan yang dilaporkan telah menurun setiap bulannya. Namun demikian, pada bulan November lalu masih ada 27 serangan perlawanan yang dilancarkan mujahidin.
Anshar Bait Al-Maqdis juga telah melancarkan sejumlah serangan di luar basis normal operasi di Sinai Utara terhadap pasukan junta militer Mesir dalam beberapa bulan terakhir.
Junta militer Mesir telah membantai lebih dari 4000 warga sipil muslim yang tak berdosa saat menyerang massa pengunjuk rasa anti kudeta militer beberapa waktu lalu. Penyerangan dan pembunuhan terhadap massa pengunjuk rasa muslim itu terus terjadi di Mesir. Menteri Dalam Negeri Muhammad Ibrahim adalah orang yang bertanggung jawab atas kebijakan represif junta militer Mesir itu.
Sebagai pembalasan atas nyawa ribuan Kaum Muslimin Mesir yang dibunuh secara zalim tersebut, pada 5 September lalu Jama’ah Anshar Bait Al-Maqdis pun melakukan serangan syahid terhadap konvoi kendaraan Muhammad Ibrahim di Nasr City.
Sebulan kemudian, seorang mujahid Anshar Bait Al-Maqdis melepaskan ledakan di Direktorat Keamanan Sinai Selatan di El Tor, yang menewaskan tiga personel keamanan sekuler Mesir.
Kemudian, pada 19 Oktober, kelompok jihad yang berbasis di Sinai ini menargetkan gedung intelijen militer di kota Ismailia. Baru-baru ini, pada 17 November, Anshar Bait Al-Maqdis juga mengaku bertanggung jawab atas serangan penembakan terhadap Letnan Kolonel Muhammad Mabruk, seorang petugas keamanan nasional senior, di Kairo. (banan/arrahmah.com)