RADDA (Arrahmah.com) – Mujahidin Ansar Al-Sharia (AQAP) merayakan penerimaan pembebasan mujahidin yang ditawan dari penjara keamanan politik dengan menembakkan peluru ke udara dengan intensif sambil meneriakkan Takbir dan Tahlil. Pembebasan itu sesuai perjanjian yang disponsori oleh mediasi suku antara pemerintah Yaman dan para pendukung Syaikh Tariq Al-Dahab, dengan imbalan keluar dari kota tersebut (Radda).
Perjanjian tersebut juga mencakup pembebasan 15 tahanan yang dipimpin oleh Syaikh Nassar Al-Marsad, yang masih ditahan di penjara keamanan politik lebih dari lima tahun, dan membentuk sebuah komite dari anak-anak kota Radda untuk mengelola kota tersebut berdasarkan Syari’at Islam, dibawah pengawasan Syaikh Tariq Al-Dahab.
Dan perjanjian itu sepertinya tidak berlanjut, dan Syaikh Tariq Al-Dahab mengancam dari segala manipulasi dalam pelaksanaan perjanjian tersebut dan mengisyaratkan bahwa mereka akan kembali dengan mengatakan, “jika kalian kembali, kami juga akan kembali”.
Ansar Al-Sharia yang hadir di enam direktorat di kota tersebut didukung oleh penduduk lokal yang telah mengucapkan selamat kepada diri mereka sendiri atas kemenangan yang besar ini, tetapi kemenangan terbesar adalah membebaskan seluruh tahanan ummat ini dari penjara rezim, menurut mereka.
Dan pekan lalu, Ansar Al-Sharia telah mengacam akan kembali ke kota Radda karena apa yang mereka katakan dari penundaan komite mediasi dalam pelaksanaan perjanjian tersebut, ancaman ini datang stelah sebuah bentrokan dengan tentara pengawal republik di salah satu pos pemeriksaan yang diserahkan oleh Ansar Al-Sharia untuk mencegah mereka masuk ke kota itu dengan senjata.
(siraaj/arrahmah.com)