NAIROBI (Arrahmah.com) – Sumber informasi melaporkan bahwa pasukan khusus dari “Israel” dikerahkan di ibukota Kenya. Sebelumnya, informasi yang bocor ke media tersebut mengatakan bahwa pusat perbelanjaan terbesar di Nairobi, mall Westgate, adalah milik “Israel”, lansir Kavkaz Center (22/9/2013).
Jadi, pengiriman geng Zionis ke Kenya untuk berpartisipasi dalam penyerbuan pusat perbelanjaan Westgate dapat dilihat sebagai konfirmasi langsung dari informasi tersebut.
Sementara itu, akun Twitter Al Shabaab mengumumkan situasi terbaru di Nairobi. Dalam serangkaian twit singkat disebutkan :
“Sudah hampir 24 jam sejak operasi dimulai. Itu adalah 24 jam penuh kegelapan dalam sejarah Nairobi. Menunjukkan kelemahan rezim Kenya. Mujahidin masih mengendalikan situasi di dalam Westgate.”
“Ketika tentara Kenya membunuh Muslim tak bersalah di Somalia, pemerintah Kenya memuji dan menghargai hal itu, tetapi ketika mereka mendapatkan luka, para pemimpin mereka menjadi gila!”
Untuk menghentikan aksi Mujahidin, rezim Kenya kembali menawarkan negosiasi. Kali ini, mereka menawarkan insentif untuk dialog.
Kenya tidak akan dapat menilai keseriusan situasi, untuk melihat, untuk merasakan wajah kematian yang mengerikan. Ketika tidak ada keadilan, itu harus dipaksakan dengan kekerasan. Sebelumnya kota-kota di Kenya relatif aman sementara banyak Muslim dibunuh.
“Kami tidak akan berunding dengan pemerintah mereka, sementara pasukan Kenya masih berada di negara kami,” tegas Al Shabaab dalam laporan terbaru.
Menurut laporkan media Barat, 15 sampai 20 Mujahid Al Shabaab berpartisipasi dalam operasi tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)