MUKALLA (Arrahmah.com) – Sebuah kelompok Mujahidin yang terkait dengan Al Qaeda di kota pelabuhan Mukalla telah menetapkan larangan perdagangan daun qat, daun narkotika yang dikunyah dan menjadi hobi masyarakat Yaman di masa lalu.
Mujahidin Al Qaeda mengendalikan kota tersebut dan menegakkan aturan-aturan sosial sesuai syariat Islam serta melakukan penangkapan terhadap mereka yang bersalah.
Sebuah badan baru terbentuk yang terdiri dari kelompok suku bersejata dan ulama Muslim yang memegang kendali atas sebagian besar provinsi penghasil minyak Yaman di bagian timur, provinsi Hadramaut setelah unit tentara meninggalkannya pada bulan lalu.
Badan yang disebut dengan “direktorat keamanan” yang menurut para pejabat Yaman terdiri dari anggota Al Qaeda, di ibukota provinsi Mukalla, mengeluarkan larangan qat pada Rabu (13/5/2015), seperti dilansir Reuters.
Pemerintah baru di Hadramaut memberikan kelonggaran kepada pejuang Al Qaeda untuk mengadakan rapat umum dan membawa senjata di depan umum, ujar warga
“Mereka memiliki pengadilan Islam, orang-orang pergi ke sana untuk menyampaikan keluhan mereka dan mereka memiliki mobil patroli, namun sampai saat ini mereka tidak mencampuri urusan pribadi orang,” ujar Salem Abdullah, penduduk kota Mukalla melalui wawancara telepon dengan Reuters.
Al Qaeda cabang Yaman atau yang dikenal dengan Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) selama bertahun-tahun melakukan serangan senjata dan bom terhadap musuh-musuhnya, juga menjadi kelompok Al Qaeda paling menakutkan bagi Amerika Serikat. Mereka mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap Charlie Hebdo-majalah satir Perancis yang melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam melalui karikaturnya-di Paris pada bulan Januari lalu yang menewaskan 12 orang.
AS khawatir perang pimpinan Arab Saudi terhadap Syi’ah Houtsi akan memberikan AQAP lebih banyak ruang untuk merencanakan serangan. (haninmazaya/arrahmah.com)