KABUL (Arrahmah.com) – Mujahidin Afghanistan pada hari Sabtu (8/5) mengumumkan bahwa pihaknya akan lakukan penyerangan. Pengumuman ini muncul saat Presiden Hamid Karzai melakukan pembicaraan dengan para pemimpin negara AS mengenai masa depan perangnya.
Pengumuman, yang juga dikirimkan melalui surat elektronik pada AFP, mengatakan operasi itu akan dimulai pada 10 Mei dan akan menargetkan diplomat, anggota parlemen Afghanistan, kontraktor asing maupun pasukan asing di Afghanistan.
“Imarah Islam mengumumkan operasi ini musim semi dengan nama Al-Fath (kemenangan), yang akan diluncurkan melawan Amerika, anggota NATO dan pengganti mereka.”
“Jihad Al-Fath akan mulai beroperasi pada 10 Mei 2010 tahun ini, mencakup operasi terhadap orang asing dan pengganti mereka yang telah kalah di seluruh negeri.”
“Realitas di medan pertempuran di Afghanistan menunjukkan bahwa perlawanan terjadi antara pasukan salibis versus orang-orang yang memiliki kekuatan keimanan dan Islam.”
“Operasi al-Fatah akan menargetkan serangan pada Amerika, personil militer NATO, penasihat asing, mata-mata yang berkedok diplomat asing, anggota pemerintah kaki tangan Karzai dan anggota kabinet, pejabat dan pemilik perusahaan dan pekerja transportasi dan konstruksi,” katanya menambahkan.
Pengumuman ini muncul saat Karzai memperingatkan bahwa sebagian besar negaranya mengalami situasi tidak aman hampir sembilan tahun setelah invasi pimpinan AS menggulingkan Taliban.
“Kami telah melakukan perjalanan yang jauh bersama-sama, tetapi upaya internasional di Afghanistan masih harus tetap menempuh bermil-mil lagi,” tulis Karzai dalam The Washington Post. “Kami belum memberikan kondisi aman bagi sebagian besar negara.”
Karzai melakukan perjalanan ke Washington pada hari ini untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin AS menjelang serangan militer besar di provinsi selatan Kandahar.
NATO dan Amerika Serikat sedang menyebarkan ribuan tentara tambahan dalam strategi yang konon dirancang untuk mempercepat berakhirnya konflik, dengan perkiraan jumlah pasukan asing 150.000 orang pada bulan Agustus.
Menteri Pertahanan Afganistan Abdul Rahim Wardak tidak menggubris pengumuman mujahidin ini dan menyebutnya sekedar propaganda. (althad/ans/arrahmah.com)