FILIPINA (Arrahmah.com) – Sebuah kelompok perlawanan yang berbasis di Filipina telah mengancam akan membunuh dua sandera mereka yang berasal dari Jerman yang ditangkap pada bulan April lalu.
Abu Sayyaf menuntut Jerman untuk mengakhiri dukungannya terhadap koalisi bentukan AS yang melakukan kampanye udara memerangi Mujahidin di Suriah dan Irak, lansir BBC pada Rabu (24/9/2014).
Jerman mengatakan telah mendengar laporan tersebut, namun menolak untuk menarik dukungannya.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri Jerman mengatakan bahwa ancaman itu “bukan cara yang tepat untuk mempengaruhi kebijakan kami di Suriah dan Irak”.
Tanpa mempedulikan nyawa warga negaranya, dia menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan strategi Jerman yang terdiri dari dukungan logistik dan militer.
Abu Sayyaf telah aktif sejak awal 1990-an. Mereka adalah kelompok yang aktif beroperasi di Filipina selatan. Oleh Amerika Serikat, kelompok ini dimasukkan ke dalam daftar organisasi “teror”. (haninmazaya/arrahmah.com)