SURIAH (Arrahmah.com) – Seorang Muslim Swedia yang memasuki Suriah untuk berjihad melawan rezim diktator Bashar Assad gugur saat berperang bersama Pasukan Muhajirin (Muhajirin Brigade), sekelompok pejuang asing yang terkait dengan afiliasi Al Qaeda di negara itu.
Abu Kamal As Swedee, dilaporkan gugur dalam sebuah pernyataan video syahid berbahasa Inggris yang telah diposting pada halaman Facebook dan Twitter pada 13 Maret, seperti dilansir Long War Journal pada Rabu (20/3/2013).
Abu Kamal dan temannya, Abu Sulaiman, bertemu dengan beberapa ikhwan dari Pasukan Muhajirin, pejuang dari republik Rusia Chechnya, dan yakin bahwa ia berada di kelompok yang benar yang terdiri dari saudara-saudara yang datang dari seluruh dunia untuk berjihad di jalan Allah.
Brigade Muhajirin dipimpin oleh jihadis dari Kaukasus Rusia yang dikenal sebagai Abu Omar al Chechnya. Komandan Chechnya yang disegani oleh Imarah Islam Kaukasus, sebuah kelompok jihadis yang berjuang bersama dengan al Qaeda. Pejuang Chechnya diperkirakan memainkan peran penting dalam Brigade Muhajirin, yang telah melakukan operasi bersama dengan Jabhah An-Nushrah.
Abu Kamal berusia 22 tahun saat ia dibunuh oleh peluru dari tank yang ditembakkan oleh pasukan Angkatan Darat Suriah. Ia dimakamkan di kota di mana ia berjuang dengan berani.
Sebuah jaringan jihadis Swedia dikenal melawan rezim brutal Assad di wilayah Suriah. Pada bulan November 2012, sebuah kelompok yang menamakan dirinya Laskar Kudus Swedia di Suriah (atau Svenska Mujahideen Fi Ash Sham), merilis sebuah video di berbagai situs video Internet seperti YouTube dan LiveLeak yang mendesak pejuang Swedia untuk bergabung dengan jihad di Suriah dan di seluruh dunia.
“Kami Mujahidin Fi Ash Sham, dan kami bersaksi bahwa Jihad adalah wajib bagi setiap orang yang percaya kepada Allah, nabi-Nya dan hari pembalasan,” kata pernyataan itu, menurut terjemahan dari video, yang telah diposting di LiveLeak.
“Jihad adalah wajib di Suriah, dan di seluruh dunia,” lanjut grup tersebut
Video dan berita pejuang Swedia mendorong media Suriah, outlet media pemerintah, mengklaim bahwa, “Pejuang Swedia akan menemui ‘kegelapan yang lebih gelap dari gelap malam’ dan hancur di tanah mulia Suriah,” lapor The Local akhir tahun lalu.
Sapo, dinas keamanan Swedia, mengatakan bahwa para pejuang Swedia diketahui “telah melakukan perjalanan ke Suriah untuk berjihad tapi tidak mengatakan berapa banyak telah berangkat,” lanjut The Local.
Puluhan Muslim Eropa diperkirakan telah meninggalkan rumah mereka untuk berjihad di Suriah. Salah satunya, Slimane Hadj Abderrahmane, seorang mantan tahanan Penjara Guantanamo, yang diyakini telah gugur saat berperang di Suriah.
Pemerintah Eropa terus berupaya mengambil tindakan untuk mencegah umat Islam melakukan perjalanan ke Suriah untuk berjihad melawan rezim brutal Assad. (banan/arrahmah.com)