KABUL (Arrahmah.id) – Juru bicara Imarah Islam Afghanistan, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa serangan pada Selasa di Pakistan tidak terkait dengan Afghanistan dan menyebut klaim Pakistan tidak berdasar.
Mujahid mengatakan bahwa jika informasi diberikan kepada Imarah Islam oleh Pakistan, mereka akan menyelidiki insiden tersebut, tetapi ia menambahkan bahwa tentara Pakistan harus mencegah insiden semacam itu di wilayah mereka.
Dia juga menekankan bahwa tidak ada ancaman dari tanah Afghanistan ke negara manapun.
“Setiap insiden di Pakistan tidak boleh dikaitkan dengan Afghanistan karena insiden ini terjadi ratusan kilometer jauhnya dari negara kami. Ada pasukan keamanan dan intelijen di sana (Pakistan), mereka harus berhati-hati dalam menjalankan tugasnya,” ujar Mujahid, seperti dilansir Tolo News (14/12/2023).
Hal ini terjadi ketika Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Menteri Luar Negeri “menelepon Kuasa Usaha (Cd’A) untuk menyampaikan kecaman keras Pakistan” atas serangan pada Selasa terhadap pos pasukan keamanan Pakistan di Daraban, Dera Ismail Khan.
Serangan tersebut, yang telah diklaim oleh Tehreek-e-Jihad Pakistan, sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP), mengakibatkan banyak korban, termasuk tewasnya 23 personil keamanan, menurut pernyataan tersebut.
Pernyataan itu mengatakan: “Cd’A AIG diminta untuk segera menyampaikan kepada Pemerintah Interim Afghanistan untuk:
Menyelidiki sepenuhnya dan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku serangan baru-baru ini; Mengutuk secara terbuka insiden teroris di tingkat tertinggi; Mengambil tindakan yang dapat diverifikasi segera terhadap semua kelompok teroris (termasuk kepemimpinan mereka) dan tempat-tempat perlindungan mereka; Menangkap dan menyerahkan para pelaku serangan dan kepemimpinan TTP di Afghanistan kepada Pemerintah Pakistan; dan Mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menyangkal penggunaan tanah Afghanistan secara terus menerus untuk terorisme terhadap Pakistan.”
Para analis politik dan militer mengatakan bahwa Tahreek-e Taliban Pakistan adalah masalah internal Pakistan dan bahwa Islamabad mencari bantuan internasional dengan membuat tuduhan seperti itu.
“Pihak Pakistan harus berbicara berdasarkan bukti untuk mengetahui di mana basis dan tempat Taliban Pakistan,” kata Yousuf Amin Zazai, analis militer.
“Saya rasa Pakistan ingin menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa para teroris ada di negara lain dan menarik bantuan negara lain,” ujar Sayed Akbar Sial Wardak, analis politik.
Sebelumnya, para pejabat Pakistan mengklaim bahwa para pengungsi Afghanistan di Pakistan terlibat dalam insiden-insiden teroris di negara tersebut dan oleh karena itu Pakistan meningkatkan deportasi jutaan pengungsi Afghanistan yang berada di negara tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)