KABUL (Arrahmah.id) – Juru bicara Imarah Islam Afghanistan mengatakan kepada Tolo News bahwa pesawat tak berawak Amerika berpatroli di provinsi Kandahar dan Nimroz.
Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam, mengkritik pelanggaran wilayah udara negara tersebut oleh AS, menyatakan bahwa mereka telah berulang kali memprotes masalah ini dan bahwa AS harus menanggapinya dengan serius.
Juru bicara Imarah Islam menambahkan, “Pesawat-pesawat ini tidak diragukan lagi adalah milik AS, terbang dan menyeberang dari wilayah udara beberapa negara tetangga ke Afghanistan. Semua pihak harus memahami tanggung jawab mereka dalam hal ini dan menghentikan agresi ini.”
Tanpa menyebut nama negara tertentu, Mujahid menekankan bahwa negara-negara tetangga tidak boleh membiarkan pesawat tak berawak AS menggunakan wilayah udara mereka untuk melanggar wilayah udara Afghanistan.
Abdul Wahed Taqat, seorang ahli urusan keamanan, mengacu pada patroli pesawat-pesawat ini mengatakan kepada Tolo News: “Jika dua pesawat berpatroli di wilayah udara Afghanistan hari ini, besok patroli ini akan meningkat, dan kemudian mungkin pesawat pengebom akan datang, dan Afghanistan akan diduduki.”
Sarwar Niazi, seorang pakar urusan militer lainnya, mengatakan: “Sayangnya, Afghanistan tidak memiliki pasukan pertahanan udara dan radar, sehingga negara mana pun yang ingin dapat melanggar wilayah udara Afghanistan.”
Sebelumnya, beberapa sumber telah melaporkan bahwa pesawat tak berawak terlihat berpatroli di wilayah udara Kandahar dan Nimroz dalam beberapa hari terakhir. (haninmazaya/arrahmah.id)