KABUL (Arrahmah.id) – Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa tuduhan penyelundupan narkoba dari Afghanistan ke negara lain adalah propaganda terhadap Imarah Islam Afghanistan.
Juru bicara Imarah Islam mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir, penanaman dan perdagangan narkotika di Afghanistan telah dilarang secara luas.
Kemarin, Wakil Sekretaris Jenderal Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif mengklaim bahwa narkoba mengalir ke negara-negara dalam organisasi tersebut dari Afghanistan.
Setelah klaim Wakil Sekretaris Jenderal Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif tentang penyelundupan narkotika ke anggota komitmen ini dari Afghanistan, Imarah Islam Afghanistan mengatakan bahwa penanaman dan perdagangan narkotika di Afghanistan telah dilarang, lansir Tolo News (25/10/2023).
“Penyelundupan telah dihentikan, dan kami tidak akan membiarkan Afghanistan menjadi negara yang mengekspor narkoba. Sayangnya, alih-alih mendorong perang melawan narkoba, laporan-laporan yang dipublikasikan adalah propaganda dan ini tidak benar,” kata Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam.
Baru-baru ini, Wakil Sekretaris Jenderal Organisasi Perjanjian Keamanan Bersama, di sela-sela pertemuan ke-25 Dewan Koordinasi UNODC di Minsk, mengklaim bahwa narkoba mengalir dari Afghanistan ke negara-negara lain.
Sejumlah analis militer mengatakan bahwa Imarah Islam Afghanistan, dalam mencari kepercayaan dari dunia, harus mencegah penanaman dan perdagangan narkoba di negara tersebut.
“Tidak hanya Imarah Islam yang memiliki tanggung jawab untuk mencegah perdagangan narkoba ke negara lain, tetapi negara-negara tetangga, negara-negara regional dan di luarnya juga memiliki tanggung jawab dalam hal ini,” kata Sadequllah Shinwari, seorang analis militer.
Kekhawatiran akan meningkatnya perdagangan narkoba ke negara-negara Asia Tengah muncul ketika Imarah Islam melarang penanaman dan penjualan narkotika setelah berkuasa. (haninmazaya/arrahmah.id)