KABUL (Arrahmah.id) – Imarah Islam Afghanistan menolak pernyataan Donald Trump tentang penjualan peralatan militer Amerika di Afghanistan.
Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam, mengatakan kepada Tolo News bahwa semua peralatan militer yang ditinggalkan AS di Afghanistan adalah milik Afghanistan.
Mujahid menyatakan: “Semua peralatan yang pernah dan sedang berada di Afghanistan semuanya disimpan dan merupakan milik Afghanistan. Selain itu, peralatan tersebut dilindungi dan dijaga demi kelestarian tanah air kami, nilai-nilai kami, dan pertahanan rekan-rekan kami serta tanah air kami. Tidak ada satu pun senjata yang akan disia-siakan, dijual, atau dipindahtangankan.”
Hal ini terjadi ketika mantan Presiden AS Donald Trump dalam salah satu rapat umum kampanyenya mengatakan bahwa setelah penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan, negara itu telah menjadi penjual sisa persenjataan Amerika terbesar di dunia, lansir Tolo News (19/7/2024).
Trump mengatakan: “Anda tahu bahwa saat ini, Afghanistan adalah salah satu penjual senjata terbesar di dunia. Mereka menjual senjata-senjata baru yang bagus yang kami berikan kepada mereka.”
Mantan Presiden AS dan beberapa tokoh Partai Republik lainnya mengkritik penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan pada akhir Konvensi Nasional Partai Republik untuk pemilihan presiden mendatang.
Trump menambahkan: “Jika mereka mau mengikuti rencana saya, kami memiliki rencana yang bagus; tetapi rencana itu hanya akan berhasil jika mereka melakukan semuanya dengan sempurna, dan mereka tidak melakukan semuanya dengan sempurna, jadi kami mengatakan bahwa rencana itu tidak akan berhasil.”
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden, pada akhir KTT NATO, menyebut pendudukan Afghanistan oleh negaranya sebagai sebuah kesalahan. Biden juga memperingatkan “Israel” untuk tidak mengulangi kesalahan ini terkait Gaza. (haninmazaya/arrahmah.id)