KABUL (Arrahmah.id) – Juru bicara Imarah Islam Afghanistan, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa mereka telah berjanji kepada semua negara di kawasan dan dunia untuk tidak membiarkan kelompok teroris manapun beroperasi di Afghanistan.
Mujahid mengatakan kepada Tolo News bahwa kekhawatiran negara-negara lain tentang keberadaan kelompok-kelompok teroris dan ancaman mereka dari Afghanistan tidak berdasar.
“Saya dengan jelas menyatakan bahwa Afghanistan aman, memiliki pemerintah yang bertanggung jawab, dan pemerintah berkomitmen bahwa tidak ada kelompok luar yang diizinkan untuk beroperasi dari Afghanistan atau hadir di Afghanistan,” tambah juru bicara tersebut.
Hal ini terjadi ketika pertemuan tahunan keenam para sekretaris Dewan Keamanan PBB untuk Afghanistan dimulai di ibu kota Kirgistan, Bishkek, pada Jumat.
Menurut Kantor Berita TASS, delegasi Rusia dipimpin oleh Sekretaris Dewan Keamanan Nikolay Patrushev. Para pejabat keamanan dari Cina, India, Iran, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan dan Uzbekistan juga ikut serta dalam acara tersebut.
TASS juga mengutip pernyataan Patrushev: “Barat menanam bom waktu dengan meninggalkan sejumlah besar senjata ketika mereka mundur [dari Afghanistan].”
Berbicara pada sebuah pertemuan di Bishkek dengan para sekretaris Dewan Keamanan PBB untuk Afghanistan, Nikolay Patrushev juga mengatakan: “Skema geopolitik Barat meliputi Afghanistan dengan lebih dari 20 organisasi teroris, yang mengerahkan lebih dari 23.000 militan, yang sekarang berbasis di negara itu.”
“Jelas sekali, tujuan utama mereka adalah untuk menekan Imarah Islam Afghanistan,” kata Mohammad Zalmay Afghanyar, seorang analis politik.
Sementara itu, Hindustan Times melaporkan bahwa wakil penasihat keamanan nasional India, Vikram Misri, mewakili India dalam pertemuan tahunan keenam para sekretaris dewan keamanan mengenai Afghanistan, dan menyoroti kekhawatiran India mengenai pengiriman narkoba dalam jumlah besar yang terkait dengan Afghanistan dan potensi ketidakstabilan karena kehadiran teroris dari kelompok-kelompok terlarang.
“Seluruh dunia, terutama PBB dan organisasi-organisasi lain yang beroperasi di Afghanistan mengatakan bahwa narkoba dan penyelundupan telah menurun menjadi nol. Hingga kemarin, mereka mengatakan bahwa ISIS telah lenyap dari sini [Afghanistan], dan baik Amerika Serikat maupun Rusia telah mengakui hal ini,” ujar Kamran Habibi, seorang analis militer.
Sementara itu, media Kazakhstan juga melaporkan bahwa para peserta pertemuan tahunan keenam para sekretaris dewan keamanan mengenai Afghanistan telah sepakat untuk saling berbagi informasi mengenai aktivitas kelompok-kelompok teroris di Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.id)