KABUL (Arrahmah.id) – Imarah Islam Afghanistan mengatakan bahwa Islamabad berusaha menciptakan ketidakpercayaan antara Kabul dan Beijing.
Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam, menanggapi pernyataan Kementerian Luar Negeri Pakistan tentang pelaku penyerangan terhadap warga negara Cina di Pakistan, mengatakan bahwa masalah ini tidak ada hubungannya dengan Afghanistan dan Pakistan harus memastikan keamanannya sendiri, lansir Tolo News (31/5/2024).
Juru bicara Imarah Islam mengatakan: “Penargetan warga negara Cina di Pakistan terkait dengan Pakistan dan tidak ada hubungannya dengan Afghanistan. Laporan yang diterbitkan oleh pihak Pakistan adalah upaya untuk menciptakan ketidakpercayaan antara Cina dan Afghanistan. Kami telah berulang kali membantah hal ini, dan juga tidak logis.”
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Pakistan merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa investigasi mengenai serangan terhadap warga negara Cina telah dibagikan dengan Imarah Islam dan meminta kerja sama dari pemerintah sementara dalam masalah ini.
“Pakistan tidak memiliki bukti untuk masalah ini dan kunjungan ini tidak ada artinya. Mereka tidak akan mendapatkan apa-apa, dan klaim ini tidak benar. Mereka ingin menunjukkan kepada Cina bahwa kami melakukan kunjungan resmi ke Afghanistan untuk mengklarifikasi masalah ini,” kata Kamran Aman, seorang analis politik.
Pada saat yang sama, beberapa analis mengatakan bahwa berbagi informasi satu sama lain adalah efektif dalam menyelesaikan tantangan politik; namun, Pakistan seharusnya tidak mengaitkan tantangan yang muncul di negara itu dengan Afghanistan.
“Jika isu-isu dibagi, itu lebih baik untuk memastikan keamanan dan menyelesaikan masalah; tetapi jika Pakistan ingin menggambarkan dirinya tidak bersalah dalam hal ini dan menyalahkan pemerintah Afghanistan, ini tidak benar,” kata Sayed Qaribullah Sadat, seorang analis politik.
Para pejabat Pakistan telah berulang kali membuat klaim serupa; namun, Imarah Islam telah membantah klaim-klaim ini, dan berjanji bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan negara manapun. (haninmazaya/arrahmah.id)