IDLIB (Arrahmah.com) – Seorang pemuda Inggris yang diduga berjuang bersama mujahidin di Suriah dilaporkan gugur setelah mobilnya diberondong peluru oleh pasukan brutal Assad di Idlib, lansir Daily Mail pada Jumat (31/5/2013).
Sebuah paspor yang ditemukan di mobil tersebut menunjukkan identitas pemuda itu sebagai Ali Al Manasfi (22) dari London Barat.
Dia disebut telah bergabung di antara 200 warga Inggris yang pergi ke Suriah untuk berjihad bersama mujahidin Suriah yang melawan Presiden diktator Assad.
Kakak iparnya, Kusai Nuh, mengatakan mereka terakhir bertemu dengan Manasfi adalah ketika dia menelepon dua minggu yang lalu.
Nuh menambahkan: “Dia memiliki perasaan yang kuat tentang apa yang terjadi. Dia melihat di TV. Setiap orang memiliki perasaan yang kuat, bahkan jika mereka bukan berada Suriah, saat melihat orang dibunuh setiap hari, anak-anak dan wanita, tanpa alasan.”
Nuh, yang menikah dengan adik Manasf, Bushra, itu berkata: “Ketika dia menelepon ibunya dia mengatakan dia ingin menikah dan memiliki anak di sana. Tapi kami tidak percaya padanya.”
Seorang wanita Amerika dan seorang pria lainnya yang belum teridentifikasi, namun diduga berasal dari Kanada, juga dilaporkan gugur dalam penembakan di provinsi Idlib, Suriah barat, tersebut. Idlib adalah salah satu titik utama dalam perang selama dua tahun di Suriah.
Senapan, amunisi, granat dan bendera Jabhah An-Nushrah, dilaporkan telah ditemukan dalam kendaraan yang diserang oleh pasukan brutal Assad itu.
Komandan mujahidin, Mona Mahmood, mengatakan mereka meninggal setelah prajuritnya terlibat baku tembak dengan pasukan Shabiha, milisi yang setia kepada Assad.
Ketiganya, yang disebut tengah memotret posisi tentara Suriah, gugur saat berusaha kembali ke barisan pasukannya.
“Ini adalah tempat yang sangat berbahaya untuk pergi. Keluarganya [Ali] berasal dari Suriah, meskipun ia lahir di Inggris dan tinggal sepanjang hidupnya di London. “
Dia menambahkan: “Mereka membuat kesalahan, mereka ingin menghindari pusat Idlib dan malah mengambil rute kembali melalui pinggiran kota.”
“Tapi mereka tidak tahu ada sebuah pos pemeriksaan tentara Suriah.”
‘Tentara menembaki mobil mereka.”
TV Suriah menunjukkan lubang-lubang bekas peluru yang meliputi kaca depan dan salah satu pintu VW Golf hitam.
Gambar yang terlihat seperti tubuh Manasfi yang tergeletak di samping mobil dan pria lain dengan janggut pendek juga ditayangkan oleh TV Suriah. Tadi malam keluarganya mengatakan bahwa pada awalnya mereka tidak tahu ia berada di Suriah dan telah melaporkan kepergiannya ke polisi tiga bulan lalu.
Kementerian Luar Negeri tadi malam mencoba untuk mengumpulkan apa yang terjadi dan melihat apakah Manasfi terlibat dengan Jabhah An-Nushrah.
Pejabat anti-teror mengklaim pembunuhan ini menyoroti kekhawatiran bahwa banyak warga Inggris yang diyakini turut berjuang dengan kelompok-kelompok “teror” di Suriah dan bisa kembali ke Inggris untuk melanjutkan jihad setelah memiliki senjata api dan mendapat pelatihan pembuatan bom.
Sekitar 80 warga Inggris telah kembali ke Inggris dari Suriah, dengan beberapa di antara mereka dipantau oleh MI5 dan Scotland Yard.
Sementara itu, observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan Manasfi dan dua rekannya itu telah disergap dan belum jelas apakah mereka berada di sana untuk berjihad atau bukan.
Namun demikian, laporan di AS menyatakan wanita itu bernama Nicole Mansfield (33), adalah seorang ibu yang berasal dari Flint, Michigan, yang telah memeluk Islam dan menyebutnya telah menjadi bagian dari Jabhah An-Nushra.
Keluarga Nicole mengatakan bahwa FBI telah mengkonfirmasi pada Kamis (30/5) bahwa ia telah meninggal dalam pertempuran di Suriah, lansir HuffPost. Konfirmasi itu menyebut bahwa wanita tersebut diidentifikasi sebagai Nicole Lynn Mansfield dari Flint.
Sepupunya, David Speelman, mengatakan bahwa agen-agen FBI mendatangi anggota keluarga pada hari Kamis dan memberitahu mereka tentang kematian Nicole.
Juru bicara FBI, Simon Shaykhet, mengatakan tidak dapat mengomentari masalah ini.
Sebuah kantor berita pemerintahan pro-Suriah juga mengatakan bahwa Nicole dan dua orang lainnya adalah pejuang untuk kelompok yang melawan pemerintah Suriah dan tewas dalam konfrontasi di Idlib.
Ibu Speelman, Monica Mansfield Speelman, mengatakan kepada Detroit Free Press bahwa keponakannya adalah seorang mualaf yang menikah dengan seorang imigran Arab beberapa tahun lalu. Mereka sudah bercerai. Keluarganya tidak senang Nicole memeluk Islam, kata Monica Speelman dan nenek Nicole, Carole Mansfield.
“Dia memiliki hati emas”, kata Carole Mansfield.
Bibinya, Monica Mansfield Speelman, berkata: “Saya tidak berpikir dia adalah seorang ‘teroris’, tapi hanya Tuhan lah yang tahu.” (banan/arrahmah.com)