KABUL (Arrahmah.id) – Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam Afghanistan, mengatakan kepada Al Arabiya bahwa negosiasi sedang berlangsung untuk menyerahkan kedutaan besar Afghanistan di Washington kepada pemerintah caretaker dan untuk membuka kembali kedutaan besar Amerika Serikat di Kabul.
Ia juga menyatakan bahwa kedua isu ini telah disampaikan kepada delegasi Amerika Serikat yang telah mengunjungi Kabul, dan pemerintah caretaker sekarang sedang menunggu respon dari Washington.
Mujahid mengatakan kepada Al Arabiya: “Negosiasi untuk menyerahkan kedutaan besar Afghanistan di AS sedang berlangsung. Ini adalah awal dari pembicaraan dan pemahaman. Seperti yang Anda ketahui, delegasi yang datang ke Kabul kembali ke AS dengan membawa beberapa hal. Kita harus melihat apa langkah Amerika selanjutnya.”
Dalam pernyataannya, Mujahid menegaskan bahwa pemerintah caretaker telah menutup lembaran perang dengan AS dan mendukung hubungan baik dengan negara tersebut. Ia mendesak AS untuk membuka kembali kedutaan besarnya di Kabul untuk membangun kepercayaan dan membina hubungan antara Kabul dan Washington.
Juru bicara tersebut menambahkan: “Kami juga ingin kedutaan besar AS di Kabul untuk melanjutkan kegiatannya sehingga hubungan dan pemahaman antara kedua negara dapat terjalin, dan mereka dapat mencapai tingkat kerja sama yang dapat dipercaya melalui diplomasi yang menjamin kepentingan kedua negara.”
“Setengah dari Perjanjian Doha telah diimplementasikan, namun setengah lainnya, yaitu pembicaraan intra-Afghanistan, belum dilaksanakan. Proses ini harus dikerjakan. Menurut saya, jika hal itu terjadi, akan lebih mudah bagi kami untuk menjalin hubungan dengan AS dan negara-negara lain,” ujar Moeen Gul Samkanai, seorang analis politik. (haninmazaya/arrahmah.id)