BAGHDAD (Arrahmah.com) – Pertempuran antara petugas keamanan dan tahanan di penjara Irak di kompleks Kementrian Dalam Negeri di Baghdad pada Minggu (8/5/2011) menewaskan sedikitnya 18 orang, termasuk seorang mujahid Daulah Islam Irak yang dikenal sebagai “Hakim di Baghdad”, enam polis dan seorang jenderal, ujar seorang pejabat keamanan seperti yang dilansir AFP.
Bentrokan di unit kontra-terorisme di Baghdad, distrik Karrada dimulai ketika seorang tahanan menyambar pistol penjaga dan membunuh beberapa pengawal dan petugas Kemnetrian Dalam Negeri dan memberikan senjata tersebut ke tahanan lain, ujar juru bicara keamanan Baghdad, Mayor Jenderal Qassim al-Moussawi.
“Tentara keamanan dan penjaga merespon dan membunuh 11 tahanan “teroris” termasuk Huthaifa al-Batawi, amir Baghdad, yang bertanggung hawab atas perencanaan serangan terhadap gereja,” klaim Moussawi.
Menurut Al Arabiya, Al-Batawi yang dijuluki Wali kota Baghdad adalah dalang dari serangan terhadap gereja.
Moussawi menambahkan bahwa tujuh petugas keamanan tewas dalam pertempuran dan seorang mengalami luka.
Batawi ditangkap bersama 11 orang lainnya pada November lalu dan dituduh terkait dengan serangan pada 31 Oktober terhadap Gereja Our Lady Salvation saat jamaah tengah melaksanakan misa Minggu. Puluhan polisi dan sandera tewas ketika tentara Irak mencoba membebaskan lebih dari 100 orang sandera.
Serangan tersebut merupakan yang paling berdarah terhadap kalangan Kristen Irak sejak invasi AS pada 2003.
Serangan di penjara terjadi di saat keamanan di Baghdad diperketat setelah pengumuman resmi Al-Qaeda terkait syahidnya Syaikh Usamah bin Ladin. Otoritas boneka Irak khawatir sel Al Qaeda di Irak akan melakukan pembalasan atas kematian Syaikh Usamah.
Belum ada klaim resmi dari pihak Mujahidin Irak terkait peristiwa ini. (haninmazaya/arrahmah.com)