JAKARTA (Arrahmah.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat (Sumbar) telah mengirimkan surat penolakan megaproyek Lippo Group yang terdiri dari Rumah Sakit (RS) kristen Siloam, sekolah kristen, mal dan hotel kepada Pemko Padang dan DPRD Kota Padang.
“Sebagai wujud penolakkan, MUI telah mengirimkan surat penolakan kepada Walikota Padang dan Ketua DPRD Padang. Diharapkan surat penolakan tersebut segera ditanggapi,” kata Ketua Bidang Komisi Fatwa MUI Sumbar Gusrizal Gazahar, di Padang Rabu (12/6).
Menurut Gusrizal Gazahar siapapun yang akan merusak akidah umat Islam di Sumatera Barat, maka MUI dan ormas-ormas Islam pasti akan menolak keberadaannya. Gusrizal menegaskan penolakan MUI Sumbar terhadap pembangunan RS Siloam, sekolah Kristen, mal dan hotel milik Lippo Karawaci Group sudah melalui berbagai kajian dan aspek.
MUI akan terus melakukan penolakan dengan cara-cara yang sesuai dengan aturan di MUI.
“Tapi, jika pemerintah masih bersikeras terhadap pembangunan RS Siloam dan sebagainya, maka umat Islam akan bereaksi keras. Karena, persoalan akidah ini merupakan hal yang sensitif sekali,” katanya.
Gusrizal kembali menegaskan, apapun yang akan dibangun atas nama Siloam seperti, Rumah Sakit, sekolah, mal dan hotel bisa diupdate dan akan diketahui proses kristenisasinya.
Gusrizal juga mengungkapkan tentang adanya target mengkristenisasikan desa-desa miskin di Indonesia. Karena itu mendapat kecaman dari MUI Pusat. “Apakah, umat Islam di Sumbar ingin Ranah Minang menjadi pusat pengkristenisasian,” tegasnya.
Seharusnya, kekhawatiran ini disikapi oleh pemerintah dan masyarakat. Jangan sampai menyesal. Dikatakannya, tidak ada yang namanya pejabat akan pasang badan dan memberikan jaminan 100 persen terhadap pengkristenisasian.. Selagi menjabat, pemimpin tersebut bisa mengatakan seperti itu. Tapi, jika mereka tidak menjabat apakah mereka bisa mempertanggungjawabkan.
Apalagi, terhadap pejabat yang mendapat gaji bulanan. “Pejabat pemerintah, hendaknya mendengarkan suara umat,” katanya.
MUI memutuskan menolak pembangunan RS Siloam, bahkan juga ormas-ormas Islam lainnya seperti, Muhammdiyah, Tarbiyah, LKAAM, Dewan Dakwah, Paga Nagari, Raja Pagaruyung, Datuk Pepatih dan lainnya.
“Jangan menunggu lagi, jika menolak umat yang mana menolak,” tegasnya. Penolakkan yang dilakukan MUI dan ormas Islam lainnya, bukan karena James T Riadi nya tapi guna menyelamatkan akidah umat Islam.
Jangan hanya karena RS Siloam, mampu menampung 3.000 tenaga kerja, lalu pemda rela mengorbankan akidah umat Islam.
“Rumah Sakit di Kota Padang ini banyak, yang akan menampung tenaga kerja. Jadi, pemerintah hendaknya juga memikirkan sisi kanan dan sisi kiri,” katanya.
Cara-cara Rumah Sakit Siloam memberikan bantuan kepada berbagai pihak, apa maksudnya. Itukan, bisnis kotor dengan cara membujuk orang lain. “Saya minta, masyarakat Muslim di Sumbar bersatu untuk menolak pembangunan Rumah Sakit Siloam itu. Dan, jika tidak juga ditanggapi pemerintah maka akan terjadi aksi besar-besaran oleh MUI dan ormas Islam di Sumbar ,” katanya.
Dikatakan bahwa umat Islam di Sumbar sudah cukup toleransi terhadap kaum kristiani, tidak pernah terjadi kebakaran gereja di Sumbar. “Kalau sudah akidah yang diganggu, maka umat Islam akan bersikap tegas,” katanya
(azmuttaqin/haluan/arrahmah.com)