PADANG (Arrahmah.id) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyarankan ke depannya agar rukyatul hilal melibatkan banyak negara Muslim agar ada kesamaan dalam hal penanggalan serta penetapan 1 Syawal.
“Pandangan saya dan para ulama di berbagai muktamar internasional, berharap umat Islam memiliki penanggalan yang sama,” kata Ketua MUI Provinsi Sumbar Gusrizal Gazahar di Bukittinggi, Jumat (21/2/2023), lansir Antara.
Ulama yang kerap disapa Buya Gusrizal tersebut menilai dengan adanya kesepahaman bersama maka diharapkan tidak ada lagi perbedaan bahkan pertikaian dalam penentuan 1 Syawal setiap tahunnya.
Menurutnya, apabila pemantauan rukyatul hilal hanya dibatasi pada satu negara saja sebagian ahli fiqih tidak menerima kesamaan shalat Idul Fitri termasuk pelaksanaan ibadah haji.
Dia menambahkan, ada baiknya umat Islam dari berbagai negara membentuk suatu lembaga yang saling berkoordinasi untuk memantau kemunculan setiap awal bulan qomariyah.
Pada kesempatan itu, lulusan Universitas Al Azhar Mesir tersebut mengatakan perbedaan dalam menetapkan awal bulan qomariyah bukanlah sesuatu yang baru muncul namun sudah lama berlangsung.
“Bahkan, jika kita telusuri hal itu sudah terjadi pada saat masa sahabat masih hidup,” ujarnya.
Gusrizal Gazahar juga menegaskan yang terpenting ialah jangan sampai penetapan 1 Syawal tersebut sampai merusak ukhwuah islamiah antarumat Muslim di Tanah Air termasuk di Ranah Minang.
(ameera/arrahmah.id)