SAMPANG (Arrahmah.com) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sampang KH.Buhori Maksum mengatakan, pihaknya mendukung penuh adanya larangan para pengungsi Syiah pulang untuk merayakan lebaran di kampung halamannya, karena melihat dari sisi keamanan. Sebab, menurut aturan, jika ada pengungsi yang hendak pulang ke Sampang harus dengan pengawalan aparat.
“Saya mendukung penuh larangan tersebut, sebab faktor kemanan juga harus dipertimbangkan. Lha ada keluarganya di Sampang saja ada yang meninggal pengungsi yang di Sidoarjo ini ingin pulang harus dikawal. Sementara kami juga menerima informasi jika ada juga para pengungsi yang nakal pulang ke kampungnya dengan diam-diam, hal itu sangat membahayakan,” tandasnya, seperti diwartakan beritajatim.com Sabtu (26/7/2014).
Ketua MUI Sampang ini menegaskan, jika pihaknya tetap mendukung penuh larangan pengungsi Syiah untuk pulang ke Sampang merayakan Lebaran. “Intinya kami mendukung jika pengungsi Syiah ini merayakan Idul Fitri di Sidoarjo saja,” pungkasnya.
Seperti diketahui, warga Syiah mengungsi di Puspa Agro Jemundo Taman, sejak Agustus 2012. pasca konflik berdarah yang menelan korban jiwa dengan kaum Muslimin Ahusunnah wal Jama’ah di Sampang, Madura.
Kelompok Syiah berlebaran di pengungsian Puspa Agro Jemundo, karena situasi warga Muslim di kampung halamannya masih belum menerima kelompok yang telah difatwakan oleh MUI Jawa Timur sesat dan menyesatkan ini kembali ke Sampang. (azm/arrahmah.com)