JAKARTA (Arrahmah.com) – Hasil referendum yang berisi pelarangan pembangunan menara masjid di Swiss dinilai KH. Anwar Ibrahim, Ketua Komisi Fatwa Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat lantaran pemerintah Swiss takut jika jumlah masjid makin banyak.
“Pelarangan pembangunan menara masjid di Swiss karena takut jika jumlah masjid di sana kian banyak,” ujarnya kepada www.hidayatullah.com, Jumat siang (4/12).
Dia mengatakan, sebenarnya, tren makin menjamurnya masjid tidak hanya di Swiss namun juga di sejumlah Negara di Eropa. Pernah ada seorang dokter bedah mata asal Paris mengatakan padanya jika di Paris -sebuah kota yang tak terlalu besar- katanya, terdapat sekitar 500 masjid.
Hal itu sebagai indikasi pertumbuhan masjid dan proses keberagamaan yang akseleratif. Tak bisa dimungkiri, ujarnya, dengan makin menjamurnya masjid, secara tidak langsung populasi muslim akan semakin meningkat.
Menurutnya, ketakutan Swiss sebenarnya juga dialami Belanda. Di negeri kincir angin ini, ada sekitar 52 gereja yang dijual. Dan beberapa di antaranya ada yang dibeli orang Islam dan kemudian dijadikan masjid. Belanda pun sekarang sedang membuat peraturan etika “sopan-santun” yang harus diikuti guna mengekang hal itu.
Dengan adanya perlakuan diskriminatif itu, dia berpendapat Swiss sebenarnya negara yang ambigu. Satu sisi mendukung HAM, namun melarang orang mendirikan simbol keagamaan. Dan hal itu menurutnya tidak bisa dibiarkan. Jika dibiarkan maka akan semakin semena-mena. (hdytlh/arrahmah.com)