JAKARTA (Arrahmah.com) – Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan pembahasan mengenai bahaya paham radikalisme sudah melebihi dosis dan proporsinya. Menurutnya, masih banyak persoalan bangsa yang harus diperhatikan.
“Imbauan kepada pemerintah dan media, mengingat masalah-masalah yang dihadapi bangsa ini sangat banyak, maka kita mengharap kepada pihak pemerintah dan media agar mengurangi dosis pembicaraan tentang radikalisme. Karena apa yang ada selama ini terasa sudah melebihi dosis dan proporsinya,” kata Anwar Abbas dalam pesan tertulis, Kamis (7/11/2019).
Anwar menyebut, banyak masalah yang dampaknya tak kalah dahsyat, yaitu terkait ekonomi, politik, dan pendidikan. Karena itu, ia meminta intensitas pembahasan radikalisme ditekan.
“Oleh karena itu, kita meminta supaya dosis pembicaraan tentang radikalisme ini dikurangi dan atau dikempeskan. Ini bukan berarti bahwa masalah radikalisme tidak penting dan tidak berbahaya bagi masa depan bangsa, tapi persoalan yang dihadapi bangsa ini tidak hanya masalah radikalisme,” jelas Anwar.
Anwar menegaska, masih banyak persoalan-persoalan lain yang harus diperhatikan dan dipikirkan, yang dampak dan bencana serta malapetaka yang akan ditimbulkannya juga tidak kalah besar dan bahkan bisa lebih dahsyat kalau tidak bisa kita respon dan antisipasi secara serius dan sungguh-sungguh.
(ameera/arrahmah.com)