JAKARTA (Arrahmah.com) – Pembantaian yang dialami Muslim Rohingya di Arakan Myanmar, ternyata kurang direpon oleh LSM yang peduli dengan HAM. Oleh karena itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta LSM kemanusiaan lebih peduli terhadap penindasan yang dialami kaum minoritas tersebut.
“Giliran kalau yang menimpa non muslim baru cepat bereaksi,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin yang juga sangat menyesalkan jika kaum muslim tak merespon kasus ini,
dalam jumpa pers di kantor MUI, Jalan Proklamasi no. 51, Jakarta Pusat, Rabu. (25/7).
MUI juga menyesalkan sikap Dewan PBB yang tidak pro aktif dalam mengatasi masalah pembantaian etnis muslim Rohingya. Untuk itu, Kiyai Ma’ruf meminta pemerintah segera mendesak PBB untuk melakukan langkah kongkrit terkait masalah itu.
“Melaporkan pemerintah Myanmar ke Dewan Keamanan PBB agar segera mengirimkan pasukan perdamaian dalam melindungi suku Rohingya,” lontarnya.
Desakan MUI kepada lembaga-lembaga kemanusiaan dan PBB cukup beralasan, karena menurut data yang didapat oleh MUI sudah ribuan kaum Muslimin meregang nyawa tanpa pembelaan dari siapapun
“Sekitar enam ribu kaum muslim Rohingnya sudah dibunuh di sana, apalagi pernyataan Presiden Myanmar bahwa etnis Rohingnya bukan asli Myanmar itu sangat bertentangan dengan sejarah,” jelas Kiyai Ma’ruf. (bilal/arrahmah.com)