BANTEN (Arrahmah.id) – Penyebaran ajaran dewa matahari mulai meresahkan warga di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mendalami adanya dugaan penyebaran aliran sesat tersebut.
“Jika paham tersebut benar dilakukan oleh yang bersangkutan, maka hal itu masuk dalam kategori aliran menyimpang dari ajaran Islam. Apabila, ajaran itu dicampur adukkan dengan kepercayaan Islam, maka itu tergolong aliran sesat,” lanjutnya, lansir Liputan6.
Oleh karena itu, MUI Kabupaten Lebak akan mendalami kebenaran informasi tersebut dengan berkoordinasi bersama kepolisian.
Awalnya, ajaran dewa matahari diduga disebarkan oleh Natrom, pria asal Bekasi, Jawa Barat, yang membeli tanah di Desa Sawarna Bayah, Kabupaten Lebak.
Berdasarkan informasi, Natrom diduga menyebarkan ajaran dewa matahari dan warga dilarang salat serta tidak boleh mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.
Dengan adanya informasi tersebut, warga setempat kemudian membawa Natrom ke Polsek Bayah.
Hal itu dilakukan supaya tidak ada amukan massa karena informasi tersebut sudah berkembang di masyarakat.
“Sekarang Natrom sudah diamankan di Polres Lebak,” kata Ahmad Hudori.
(ameera/arrahmah.id)