JAKARTA (Arrahmah.id) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH. Cholil Nafis, angkat suara terkait permasalahan penceramah Miftah Maulana Habiburrahman atau yang dikenal dengan nama Gus Miftah.
Kiai Cholil Nafis secara tegas mengungkapkan bahwa ucapan kasar yang dilontarkan Gus Miftah menandakan bahwa dirinya tidak belajar etika.
“Orang jualan teh itu sedang mencari rezeki dengan kasab yang halal. Tentu sesuai dengan kapasitas masing-masing orang mencari rezeki,” tulis Kiai Cholil Nafis di akun X miliknya, seperti dikutip redaksi pada Kamis (5/12/2024).
“Yang kayak gitu jangan ditiru ya dek. Goblok-goblokin orang jualan itu tanda tak belajar etika. Apalagi di depan umum saat pengajian,” tegasnya.
Kiai Cholil Nafis juga menjelaskan, meskipun ucapan itu dilontarkan sambil tertawa dan mungkin niatnya bercanda, namun perilaku seperti itu malah mengarah ke ketidaksopanan.
“Mungkin niatnya bercanda tapi itu tak lucu, mungkin maksudnya mencairkan suasana tapi itu tak sopan. Reflek tindakan spontan yg menyiprat menjadi penghinaan di depan publik,” ungkap Kiai Cholil Nafis.
Apalagi, hal itu disampaikan di depan publik oleh seorang pendakwah yang juga pejabat publik. Menurutnya, perlu kematangan diri seorang pendakwah dalam menanggapi sesuatu, sehingga tidak kontra produktif.
“Orang-orang berharap kepada penceramah apalagi merangkap pejabat untuk mendapatkan keteladanan. Itu tukang jual sedang berkasab mencari rezeki yang halal sesuai kemampuannya. Yang seperti itu jangan ditiru ya dek, astagfirullah,” pungkas Kiai Cholil Nafis.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Gus Miftah melontarkan kata “goblok” kepada penjual es teh yang sedang menjajakan jualannya kepada para jamaah.
Saat itu, Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu sedang mengisi acara Magelang Bersholawat di Jawa Tengah, yang digelar pada 27 November 2024 lalu.
Video olok-olok tersebut kemudian viral dan mengundang banyak kecaman dari warganet. (Rafa/arrahmah.id)