JAKARTA (Arrahmah.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta aparat penegak hukum segera turun tangan menangangi fitnah yang menimpa mubaligh Ustaz Abdul Somad (UAS) yang disebar di media sosial.
“Kalau aparat penegak hukum tak turun, maka masyarakat yang turun,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas, Senin (15/4/2019), lansir Republika.
Menurutnya, masyarakat memiliki cara tersendiri dalam menyelesaikan masalah, yakni tanpa hakim, hukum, penuntut, dan pengadilan. Hal itu tentu lebih berbahaya bagi pelaku fitnah dan hoaks.
“Saya mengimbau aparat penegak hukum menghentikan fitnah-fitnah ini,” ujarnya.
Ia menegaskan, fitnah itu lebih kejam, sadis, jahat dari pembunuhan. Agama Islam, lanjutnya, melarang perbuatan fitnah, karena dosanya sangat besar.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat agar menjauhkan kehidupan politik dan sehari-hari dari fitnah, karena membuat fitnah masuk salah satu akhlak mazmumah atau tercela.
“Kita sangat menyesalkan ada fitnah seperti itu (terhadap Ustaz Somad),” jelasnya.
Ia meminta masyarakat berhenti melakukan perbuatan fitnah, caki maki tak terpuji lainnya kepada orang lain. Ia juga mengajak masyarakat membangun pergaulan yang lebih kondusif, berakhlak, dan bermoral.
“Fitnah itu tak hanya merugikan yang difitnah, tapi juga yang memfitnah dan orang lain, bisa jadi dosa kolektif,” tandasnya.
Ia kembali menegaskan bahwa stabilitas dan keamanan bisa terganggu akibat fitnah. Apalagi, Ustaz Somad memiliki banyak pengikut, yang bisa saja marah dan memicu bentrokan sosial.
“Ibaratnya, memadamkan api jangan setelah besar, pas kecil itu sudah dipadamkan. Itu tugas pihak aparat keamanan,” pungkasnya.
Diketahui, fitnah yang menyerang Ustadz Abdul Somad (UAS) muncul dari akun twitter anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yakni @saiddidu yang diretas oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Dalam unggahan akun @saiddidu yang diretas itu, ada enam cuitan yang memfitnah UAS.
Menanggapi hal itu, UAS menulis di akun media sosialnya, “Menjadi marah, hanya karena berbeda pilihan. Lalu marah berubah menjadi fitnah. Menunjukkan akal tak lagi mengikat nafsu. Semoga kita tetap jaga NKRI, dengan kelapangan hati”.
UAS juga menegaskan bahwa apa yang memimpa dirinya ia serahkan sepenuhnya kepada Allah.
“Apa yang terjadi pada saya, kuserahkan semua pada Engkau ya Allah, yang penting sudah ku sampaikan,” tulisnya pada keterangan yang diunggah pada Ahad (14/4/2019).
(ameera/arrahmah.com)