JAKARTA (Arrahmah.com) – Sejumlah tokoh agama dan nasional menghadiri buka puasa bersama yang diselenggarakan oleh ormas yang dianggap sebagian besar Umat Islam sebagai kontroversial yaitu Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Senin (13/08). Dalam acara tersebut hadir pula sekretaris Duta Besar Republik Singapura, Zhou Suli berpendapat bahwa kerukunan dan kekompakan bangsa Indonesia perlu ditingkatkan. Pasalnya, kedua hal tersebut, menurut Zhou, merupakan syarat utama menuju negara yang maju dan sejahtera.
“Tema yang diangkat LDII sangat tepat dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini, yaitu ‘Membangun Moral Ukhuwah Islamiyah Meningkatkan Kinerja Bangsa’. Hal itu sangat diperlukan guna meningkatkan kinerja seluruh elemen masyarakat Indonesia,” tutur Zhou dalam bahasa Indonesia yang terbata-bata.
Zhou mengakui bahwa dirinya sudah dua kali menghadiri acara buka bersama yang diadakan LDII. “Yang pertama pada tahun lalu. Saya senang bergaul dengan para pengurus dan anggota LDII. Mereka sangat ramah. Saya sendiri sudah mengenal Islam sejak masih di Singapura,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma”ruf Amin mengimbau kepada seluruh umat Islam di Indonesia agar Bulan Ramadhan ini dijadikan momentum untuk memperbaiki pola pikir. Tentunya, umat Islam Indonesia harus berupaya memperbaiki ibadah, akidah dan aklhak.
“Di samping itu juga harus diperhatikan sisi muamalahnya, seperti perbaikan bidang ekonomi, politik, dan budaya. Sehingga, ketika melihat dan mengukur sesuatu tidak hanya berdasarkan nafsu. Jangan hanya duniawi,” terang Ma”ruf di dalam acara buka puasa bersama di Wisma LDII, Jakarta, Senin (13/8) dikutip JPNN.
Menurutnya, bulan suci ini merupakan bulan yang tepat untuk memperbaiki umat dan memperbaiki negara. Perbaikan umat itulah yang menjadi akar perbaikan negara.
“Tujuannya, agar negara mampu melakukan upaya optimal dalam mencapai cita-cita proklamasi yang dikumandangkan 17 Agustus 1945 lalu. Kita harus luruskan perbaikan negara ke arah situ,” tegas dia.
Oleh karena itu, lanjut Ma”ruf, MUI saat ini juga tengah ikut berupaya untuk dapat menyelesaikan masalah kebangsaan. Hal itu dapat dilihat dari keterlibatan MUI di dalam penyusunan perundang-undangan.
“Ke depannya, umat Islam jangan menjadi umat yang lemah. Pemberdayaan dan penguatan umat dan negara harus ditingkatkan,” ucapnya.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Ketua Umum LDII Abdullah Syam, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI Kh. Ma’ruf Amin, Wakapolri Komjen Nanan Sukarman, Dirjen Bimas Islam Prof Abdul Jamil dan Ketua MUI Pusat Prof KH Umar Shihab, dan Kabalitbang Kemenag Prof H Machasin. (bilal/dbs/arrahmah.com)