JAKARTA (Arrahmah.com) – Insiden Penyerangan jamaah LDII terhadap Narasumber Seminar Dakwah yang digelar oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat UIKA menunjukan keberpihakan insitutsi kepolisian.
Menurut Pengurus MUI Kota Bogor Wilyuddin Dhani, dirinya telah berusaha mengantisipasi insiden tersebut dengan mengirim SMS ke Kapolresta Bogor.
Anggota BABINMAS setempat diketahui ada ditempat kejadian saat kerusuhan di Masjid Al-Hijri II. Begitu menurut pengakuan seorang pegawai kampus UIKA yang tidak mau disebut namanya.
Bahkan sebetulnya keamanan acara ini sudah dijamin oleh Kapolresta Bogor, AKBP Ujang Bahtiar.
Saat mendapatkan teror dari pihak LDII, panitia acara Seminar Dakwah sempat meminta bantuan Asatidz di FUI dan MUI. Lalu pada sekitar 2 jam sebelum acara dimulai, Dhani mengirimkan SMS yang isinya: Ini sms balasan dari P’ KAPOLRES BGR. –> “Insya Allah kami amankan.”
Alih-alih menangkap provokator dan menghalau massa LDII, polisi dinilai terkesan membiarkan aksi anarkis tersebut. Berbeda dengan perlakuan polisi terhadap Ormas Islam seperti FPI atau JAT. Pimpinan Ormas Islam bisa langsung ditangkap ketika ada kejadian semisal.
“Kami meminta Polisi tidak berpihak kepada LDII,” kata Dhani, Selasa (18/6/2013).
(islampos/arrahmah.com)