JAKARTA (Arrahmah.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI ) menyerukan kepada tokoh dan masyarakat untuk memboikot produk Unilever bila dukungan pada LGBT tetap disuarakan.
Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas mengatakan, pihak Unilever perlu memberikan klarifikasi dan penjelasan terkait isu ini. Menurutnya, Unilever harus memastikan dana yang dibayarkan umat Islam untuk produk mereka tidak digunakan untuk mendukung LGBT.
“Banyak produk produk lain di luar Unilever, kita bisa pindah ke produk lain namun perlu komitmen apakah dana-dana yang didapat dari kita digunakan untuk mendukung LGBT, jika demikian kita boikot,” kata Anwar Abbas, Ahad (5/7/2020), lansir Warta Ekonomi.
Sementara itu, Ketua Komisi Ekonomi MUI, Azrul Tanjung, mengakui bahwa produk Unilever memang telah dipakai sebagian besar masyarakat. Namun, kata dia, kampanye pro LGBT yang dilakukan Unilever bisa memicu pemboikotan oleh ormas Islam.
“Kalau ini terus dilakukan, saya kira ormas-ormas Islam bersama MUI akan melakukan gerakan anti-Unilever atau menolak Unilever dan kita mengimbau masyarakat untuk beralih pada produk lain,” jelasnya.
Azrul menegaskan, banyaknya pengguna Unilever di Indonesial juga tak berarti kemungkinan boikot mengecil. Menurut dia masih ada produk alternatif yang tetap bisa digunakan masyarakat.
“Bukan berarti kita tidak bisa beralih ke produk lain, dan sekarang kesempatan bagi produk lain untuk mengambil posisi,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)