JAKARTA (Arrahmah.id) – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyambut baik rencana kerja sama yang dibangun dengan Zhenghe Forum untuk mendirikan Palestine Holocaust Museum.
Sambutan baik tersebut disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq Mughni yang menemani kunjungan Prof. Haiyun Ma, bersama dengan Saad Ibrahim ke Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang diterima Rektor Ma’mun Murod.
Kunjungan yang dilakukan dalam rangka dialog dan meninjau rencana lokasi Museum Palestina pada Rabu (17/1) tersebut, Syafiq menyampaikan apresiasi gagasan pendirian museum tersebut.
Di UMJ, kata Syafiq, jika memungkinkan ada ketersediaan ruang akan digunakan untuk tahap awal membangun museum yang representatif. Bahkan Ma’mun Murod menyebutkan beberapa titik untuk lokasinya.
Syafiq Mughni yang juga aktivis kemanusiaan internasional ini berharap, gagasan pendirian Palestine Holocaust Museum akan berdampak pada bertambahnya dukungan dan meningkatkan komitmen kemanusiaan untuk kebebasan dan kemerdekaan Palestina.
Dia berharap, Prof. Haiyun akan membantu mempromosikan museum ini pada masyarakat internasional. Sehingga semakin banyak yang terlibat dalam pembangunan, agar museum segera mungkin direalisasikan.
“Kerja sama ini dirintis antara Zhenghe Forum dengan Muhammadiyah untuk mengembangkan museum itu. Kami berkunjung ke UMJ untuk melihat kemungkinan ketersediaan sebuah ruangan yang bisa digunakan sebagai tahap awal,” kata Syafiq.
Sementara itu, Prof. Haiyun Ma yang merupakan Guru Besar dari Frostburg State University, Maryland menyampaikan harapan kepada Muhammadiyah. Bahwa organisasi ini dapat menjadi bagian penting dari Zhenghe Forum, yaitu organisasi yang mempromosikan nilai perdamaian Islam.
Khususnya dalam waktu dekat, Zhenghe Forum ingin menggandeng Muhammadiyah untuk mendirikan Palestina Holocaust Museum. Di mana museum itu ditujukan untuk mengingat perjuangan Palestina dan mengedukasi masyarakat.
“We hope UMJ can initiate the first the Palestine Holocaust Museum and Muhammadiyah can establish the project,” harap Prof. Haiyun.
Sebagai informasi, Zhenghe Museum merupakan organisasi yang berkantor di Amerika Serikat dengan fokus gerakan pada isu hubungan Cina-Muslim dunia. Sementara itu, Prof. Haiyun Ma merupakan peneliti yang memiliki minat dalam kajian sejarah Islam di Tiongkok.
(ameera/arrahmah.id)