JAKARTA (Arrahmah.id) – Pusat Pimpinan (PP) Muhammadiyah mulai serius dalam menerapkan penggunaan Kalender Hijriah Global Tunggal. Kalender ini rencananya akan digunakan mulai Tahun Baru Islam mendatang, termasuk dalam penentuan Lebaran 2025.
Berdasarkan penuturan Ketua PP Muhammadiyah Syamsul Anwar, kalender tersebut mulai digunakan pada 1946 Hijriah atau bertepatan dengan 7 Juli 2024. Ia mengatakan, kalender ini dapat diaplikasikan di seluruh dunia.
“Konsep Kalender Hijriah Global Tunggal ini dipersiapkan dengan prinsip satu hari satu tanggal hijriah di seluruh dunia,” kata Ketua PP Muhammadiyah Syamsul Anwar di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Rabu (21/2/2024).
Syamsul mengakui, penerapan Kalender Hijriah Global Tunggal tersebut tidak mudah dan memerlukan waktu yang lama. Meski demikian, ia menyebut hal ini harus tetap digalakkan mengingat masih ada kecanggihan teknologi di masa sekarang dan pentingnya kalender global tersebut.
“Memang tidak mudah, kita tidak bisa membayangkan berapa abad lagi diterima. Tetapi dengan media komunikasi lancar pada abad ini tentu kita berharap penerimaannya lebih cepat. Kita hidup di dunia global tetapi penanggalan masih lokal,” katanya.
Selain itu, Syamsul juga berencana akan meminta bantuan pemerintah dalam rangka menyosialisasikan penggunaan kalender tersebut.
“Jadi memang ini bukan hal yang sederhana, memerlukan waktu yang lama untuk memahami arti pentingnya dan untuk bisa dapat diterima. Jadi kita selalu melakukan upaya sosialisasi Kalender Hijriah Global. Kalender masehi saja baru tiga abad (diterapkan),” tukas dia.
Syamsul menyebutkan, Kalender Hijriah Global Tunggal ini penting mulai diterapkan sebagai upaya mencapai kalender unikatif bagi seluruh dunia, terutama setelah peradaban Islam hadir selama 14 abad. Kalender ini juga bisa digunakan untuk penentuan hari-hari besar Islam yang terdiri dari Ramadan, Idul Fitri, hari Arafah, dan peristiwa lainnya.
(ameera/arrahmah.id)