JAKARTA (Arrahmah.com) – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menawarkan kerja sama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI untuk mengungkap penyebab kematian 500 lebih petugas pemilu dalam Pemilu 2019.
Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) PP Muhammadiyah, dalam surat resmi kepada Bawaslu RI pada Kamis (9/5), menawarkan kerjasama pembentukan Tim Mitigasi Kesehatan untuk menyelidiki penyebab banyaknya petugas pemilu 2019 yang meninggal dunia.
Dalam surat itu disebutkan bahwa usulan pembentukan Ttim Mitigasi Kesehatan ini sebagai bentuk kepedulian PP Muhammadiyah atas apa yang menimpa bangsa ini pasca gelaran pemilu 2019 yang digelar serentak pada 17 April lalu.
“Sebagai bentuk kepedulian kami terhadap persoalan bangsa dan mengingat jumlah korban yang tewas cukup besar maka kami merasa prihatin dan tergerak untuk melakukan ‘Mitigasi Kesehatan Petugas KPPS Pemilu 2019’,” demikian bunyi surat tersebut.
Dijelaskan dalam surat tersebut bahwa Mitigasi Kesehatan ini betujuan untuk mengetahui penyebab kematian dan sakit yang dialami oleh petugas dengan menggunakan metode ilmiah, berbasis data serta fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.
PP Muhammadiyah, dalam tawaran penyelidikan bersama Bawaslu kali ini, akan melibatkan sumber daya yang mapan di internal ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut.
Tak hanya itu, PP Muhammadiyah juga akan mengerahkan akademisi profesional dari 13 fakultas kedokteran kampus-kampus Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
“Kerjasama kepada Bawaslu RI untuk bersama-sama membentuk Tim Mitigasi Kesehatan sebagai bahan evaluasi dan mencegah terjadinya kejadian serupa pada pemilu berikutnya,” jelas surat yang ditandatangani oleh Dr Trisno raharjo, S.H, M.Hum, selaku ketua, dan Rahmah Muhajir Nugroho, S.H, MH, selalu sekretaris.
(ameera/arrahmah.com)