JAKARTA (Arrahmah.com) – Alhamdulillah buku Zionis & Syiah bersatu Hantam Islam telah terbit di awal Ramadhan 1434 ini. Buku setebal 448 halaman ini ditulis oleh Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi, penerbit Arrahmah Publishing.
Untuk kesempatan pertama arrahmah.com melakukan wawancara singkat dengan penulis buku ini, Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi dalam kaitannya dengan terbitnya buku keduanya di kawasan Pamulang, Kamis (11/7/2013).
Pria 28 tahun ini punya minat yang kuat akan kajian Zionisme, sehingga membawanya menjadi koordinator Kajian Zionisme Internasional (KaZI).
Sedangkan aktivitas organisasinya selama menjadi mahasiswa mengantarnya menjadi presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Jakarta (BEMJ). Dan saat ini dia merupakan sekjen Jurnalis Islam Bersatu (JITU), sebuah wadah para awak media Islam (online) berkumpul dan berdiskusi untuk bergerak serentak.
Berikut petikan wawancara dengan pria tampan bertubuh tambun ini.
Arrahmah.com: Apa kepentingan buku ini menghubungkan Syiah dan Zionis serta apa kaitannya dengan konteks Indonesia?
Pizaro: Buku ini lahir dari sebuah refleksi saya akan banyak berkembangnya para pakar konspirasi, para pengkaji dunia konspirasi dunia zionisme, kemudian mereka terjebak dalam dunia konspirasi ketimbang nash Quran ketimbang petunjuk para ulama. Akhirnya mereka pada kesimpulan bahwasannya upaya umat Islam melawan Syiah ini, di Timur Tengah misalnya itu bagian dari konspirasi Zionis Israel. Makanya saya menulis buku itu.
Saya juga pengamat konspirasi, tetapi saya tidak berpikiran sampai ke sana, karena saya harus mendahulukan dulu nash Quran dan sunnah Nabi dan perkataan para ulama. Makanya dalam buku ini saya menaruh di bab pertama justru tinjauan para ulama tentang Syiah. Jadi kita sudah dibangun dulu konstruksinya bahwa Syiah ini diluar Islam.
Kaitannya dengan Indonesia, dengan buku ini saya mau merefleksikan kepada para ulama, kepada para tokoh dan aktivis Islam jangan sederhana memandang Syiah, agar jangan terlalu polos memandang Syiah. Kita harus dari sekarang, umat Islam di Indonesia harus yakin musuh umat Islam itu tidak hanya Zionis semata tidak hanya Yahudi semata tetapi juga Syiah.
Lahirnya pendapat itu adalah karena dari Syiah sendiri yang memusuhi umat Islam, kejadian di Suriah kejadian di Irak dan kejadian di tempat-tempat lainnya seperti di Pakistan itu harus semakin menjadikan ibroh bagi diri kita bahwasannya ada musuh lain yang juga besar ketimbang Zionis yaitu Syiah.
Makanya dengan buku ini saya berharap ini dibaca para ulama dibaca tokoh MUI sehingga kemudian para ulama ini bisa meyakini bahwasannya Syiah itu di luar madzhab Islam.
Arrahmah.com: Apa tanggapan anda tentang pernyataan seorang yang mengatakan agar orang Syiah di Indonesia taqiyah aja semua sampai mati?
Pizaro: Taqiyah itu kan doktrin mereka karena dengan taqiyah mereka melihat itu sebagai ibadah. Ibadah itu mempunyai konsekwensi pahala. Tapi kalau kita lihat dalam kurun beberapa tahun sekarang orang Syiah udah gak taqiyah lagi tuh saya lihat di Indonesia, sudah terang-terangan menyebut dirinya sebagai seorang Syiah.
Dulu kang Jalal masih menganggap dirinya Sunni-Syiah tapi ternyata sekarang belangnya kelihatan dia mengaku dirinya sebagai seorang Syiah. Bahkan di Bandung terang-terangan ada sebuah lembaga yang membuka posko untuk mengirim para relawan perang membantu Bashar Asad. Ini bukan taqiyah lagi tapi sudah terang-terangan. Ini yang harus diantisipasi oleh umat Islam.
Umat Islam harus banyak belajar, Syiah di Indonesia sekarang sudah lagi nggak taqiyah. Mereka sudah menyebut dirinya sebagai orang Syiah. Masa kita sendiri (umat Islam red) masih ragu-ragu melihat orang Syiah sebagai yang benar-benar aqidahnya menyelisihi Ahlusunnah dengan kejadian yang ada di Suriah dan tempat-tempat lainnya.
Arrahmah.com: Kalau untuk masyarakat awam buku ini agak berat, sesungguhnya peruntukan buku ini untuk siapa? Padahal masyarakat di bawah yang seringkali menjadi korban Syiah di Indonesia.
Pizaro: Tahapan pertama saya dalam menulis buku ini saya ingin mengimbangi atau mengcounter data-data yang dikeluarkan Syiah. Karena mereka main data terpaksa saya juga main data. Apalagi terbukti data-data yang sering ditampilkan orang-orang Syiah terkait upaya penggulingan Bashar itu rencana dari Israel, itu ternyata tidak ilmiyah.
Saya tidak mungkin kan melawan mereka dengan mengatakan, “eh anda tidak ilmiah itu bohong”, tidak bisa seperti itu, kecuali memang saya menulis dengan menampilkan data yang lain. Makanya ketika saya menulis ini untuk tahap pertama masyarakat kalangan umat Islam yang telah sadar tentang bahaya Syiah.
Kedua menyasar bagi mereka yang masih terjebak dengan pemikiran konspirasi, bahwasannya upaya penggulingan diktator-diktator syiah di negara-negara Timur Tengah adalah bagian dari konspirasi zionis . Saya ingin mengatakan itu, bahwasannya yang terjadi adalah sebaliknya, Zionis dan Syiah bersatu dalam menghantam Islam.
Seperti kejadian di Suriah bagaimana selama 40 tahun dataran tinggi Golan hidup dalam kondisi yang sangat tenang. Padahal itu adalah tanah yang dicaplok oleh Zionis dari Suriah. Tetapi tidak ada satu pun peluru yang digulirkan Suriah ke Zionis.
Begitu pula dengan data-data bagaimana strategi antara Amerika dan Iran membendung Imaroh Islam Afganistan yang diinisiasikan oleh Thaliban. Begitu pula di Irak bagaimana Ahmadinejad yang katanya anti Amerika yang katanya Syiah paling terdepan melawan Amerika justru merestui berdirinya pemerintah Syiah Nouri Al Maliki yang jelas-jelas menjadi boneka Barrack Obama.
Apa itu artinya kalau bukan ada pembalikan fakta? Bukan antara kelompok mujahidin yang bekerjasama dengan Israel justru kelompok Syiah yang bekerjasama dengan Israel untuk menghantam gerakan-gerakan Islam.
Arrahmah.com: Bagaimana kesiapan Anda dalam menghadapi respon balik dari orang-orang Syiah di Indonesia atas terbitnya buku ini?
Pizaro: Kalau memang mereka tidak setuju ya bantah saja, kalau mereka melihat ada dalam buku ini ada yang tidak suka ya tulis aja lagi! Seperti itu. Bukankah banyak juga oleh kalangan-kalangan Syiah yang menulis buku yang justru tidak ilmiah mereka hanya mengcopy paste dari google dari situs-situs yang tidak jelas untuk kemudian melegitimasi mujahidin kerjasama dengan Israel.
Sedangkan buku yang saya tulis ini, saya memang memakai data-data dari internet. Tapi yang menjadi rujukan pertama adalah tulisan para ulama, tulisan-tulisan dari tesis, dari jurnal, dari disertasi yang hanya tidak sekedar hoax, yang hanya tidak sekedar mengutip wikipedia apalagi ya, untuk penjelasan konstalasi Suriah dengan para mujahidin. Kalau memang tidak setuju ya bantah saja!
Arrahmah.com: Sekelumit anda bisa sebutkan kata kunci dari buku ini apa?
Pizaro: Buku ini sebenarnya tahapan pertama di Indonesia, karena masih belum ada bahkan saya lihat belum begitu banyak buku-buku yang mengupas konspirasi antara syiah dan zionis yang berbahasa Indonesia. Di Timur Tengah ada tapi di Indonesia sangat jarang sekali.
Saya berharap dari buku ini akan lahir buku-buku serupa, yang ditulis oleh umat Islam, para ulama, para tokoh masyarakat, aktifis untuk menyuarakan kebenaran. Bahwasannya asal-usul kekafiran itu satu ya dan ini terjadi antara Zionis dan Syiah bersatu untuk menghantam Islam.
(azmuttaqin/arrahmah.com)