MESIR (Arrahmah.com) – Muhammad Mursi, presiden Mesir yang dikudeta militer dan tengah dipenjara oleh rezim As-Sisi, mengisyaratkan pada Sabtu (8/8/2015) bahwa ada upaya pembunuhan yang dilakukan oleh petugas penjara melalui makanan yang diracuni untuk dirinya, dalam sebuah laporan di Middle East Monitor.
Selama proses pengadilan, Mursi – yang terpilih secara demokratis oleh rakyat Mesir pada pertengahan 2012 dan digulingkan oleh militer satu tahun kemudian – mengatakan bahwa ia telah “menolak untuk makan makanan [yang disediakan oleh petugas penjara], yang, jika saya memakannya, maka kejahatan akan terjadi”.
Hal itu disampaikannya di hadapan majlis hakim pada sidang dirinya terkait kasus kerja sama mata-mata dengan Qatar pada Sabtu (8/8).
Mursi melanjutkan dengan mengutarakan lima insiden yang ia alami baru-baru ini di penjara, yang, tegasnya, bisa saja menjadi kejahatan yang sukses dilakukan terhadapnya.
Sebagaimana dilansir MEMO, ia tidak menjelaskan lebih rinci mengenai lima konspirasi terhadap dirinya itu.
Pengadilan junta Mesir telah menjatuhkan hukuman mati kepada Dr. Muhammad Mursi dengan tuduhan kasus kerja sama mata-mata dan lari dari penjara Wadi Nitrun ketika Revolusi 2011 lalu.
Pemimpin gerakan Ikhwanul Muslimin itu beserta para aktivis IM senior lainnya hingga kini masih masih menjalani persidangan dengan sejumlah dakwaan pidana yang dikabarkan lebih banyak bermuatan politis.
(banan/arrahmah.com)