RIYADH (Arrahmah.com) – Mufti Arab Saudi mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa disalahkan atas tragedi mematikan di Mina, sebagaimana dilansir oleh Al Bawaba, Sabtu (26/9/2015).
Mufti itu mengatakan bahwa tragedi yang menewaskan lebih dari 700 orang berada di luar kendali manusia, dan itu merupakan nasib dan takdir yang tak terelakkan.
Komentar itu muncul dalam pertemuan di Mina dengan menteri dalam negeri Saudi, Putra Mahkota Muhammad bin Nayef.
“Kau tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi,” kata Syaikh Abdul Azia al-Sheikh, menurut pejabat Saudi Press Agency (SPA).
Ratusan ribu jamaah haji telah bersiap untuk meninggalkan Mekkah setelah bencana terburuk dalam seperempat abad ini.
“Saya mendoakan mereka (korban tragedi Mina) semoga menjadi syuhada, dan kami mengucapkan belasungkawa kepada keluarga mereka, dan kami ingin mengatakan kepada keluarga mereka bahwa kematian mereka tidak akan sia-sia, ini adalah kehendak Allah,” kata Siraj-Eddin Abdel Satttar, seorang jamaah haji Mesir.
Di tengah upaya Arab Saudi melakukan penyelidikan atas tragedi Mina, Arab Saudi dihujani kritikan sengit terutama dari rivalnya, Iran.
Pada Jum’at (25/9/2015) ribuan orang turun ke jalan-jalan Teheran untuk mengecam penguasa Arab Saudi.
Dilaporkan juga bahwa Iran akan melakukan upaya hukum untuk menyeret pemerintah Arab Saudi atas tragedi Mina.
“Insiden itu bisa dituntut sesuai dengan hukum internasional dan keluarga kerajaan Saudi harus bertanggung jawab.” ungkap jaksa Iran, Seyed Ebrahim Raisi, sebagaimana dilansir oleh Al Bawaba.
Raisi telah mengumumkan bahwa ia akan melakukan upaya hukum terhadap penguasa Arab Saudi atas kematian itu.
Dia juga mengatakan bahwa mereka “akan menempuh jalur persidangan atas kejahatan yang mereka lakukan terhadap jamaah haji melalui pengadilan dan organisasi internasional.”
Belum dketahui apakah Iran akan tetap melanjutkan upayanya untuk menempuh jaur hukum setelah hasil penyelidikan mengungkapkan bahwa pelanggaran yang dilakukan jamaah dari negaranya yang menjadi penyebab tragedi mematikan ini.
(ameera/arrahmah.com)