DAMASKUS (Arrahmah.com) – Mufti Damaskus Suriah, Muhammad Adnan Al-Afyouni tewas akibat ledakan bom yang ditempatkan di mobilnya Kamis (22/10/2020).
Menurut kantor berita SANA yang mengutip pernyataan Kementerian Wakaf, Al-Afyouni tewas akibat bom yang ditanam di mobilnya di kota Qudsaya, barat laut ibu kota Damaskus.
Al-Afyouni merupakan mufti untuk provinsi Damaskus dan dianggap dekat dengan pemimpin rezim Suriah, Bashar Asad yang berpaham Syiah Alawiyah.
Pada September 2016, Al-Afyouni pernah memimpin shalat untuk merayakan liburan Idul Adha di Daraya di luar Damaskus, setelah kubu perlawanan Suriah terakhir dievakuasi pada Agustus berdasarkan kesepakatan penyerahan.
Saat itu, Al-Afyouni memuji Daraya sebagai teladan bagi Suriah.
“Daraya adalah bukti hidup bagi semua warga Suriah, satu-satunya pilihan yang tersedia bagi Anda adalah rekonsiliasi dan meninggalkan pertempuran,” kata al-Afiyouni kala itu.
Dilansir oleh Sputnik News (23/10), Al-Afyouni adalah salah satu “ulama” Suriah dan tokoh yang paling terkemuka. Dia merupakan anggota Dewan Fiqih di Kementerian Wakaf.
Dia juga memimpin Pusat Islam Internasional Syam yang bertugas melawan “ekstremisme”.
Dilansir AFP, kelompok pemantau perang Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan pria berusia 66 tahun itu memainkan peran kunci dalam mencapai kesepakatan rekonsiliasi di pinggiran ibu kota selama perang sembilan tahun di negara itu.
Pihaknya juga mengatakan ledakan relatif jarang terjadi di dalam dan sekitar ibu kota sejak pasukan rezim mengusir kelompok perlawanan terakhir pada 2018.
Setelah serangkaian kemenangan militer yang didukung oleh sekutu utama Rusia, rezim Asad telah mendapatkan kembali kendali atas sekitar 70 persen negara itu.
Perang Suriah telah menewaskan lebih dari 380 ribu orang dan membuat jutaan orang mengungsi dari rumah mereka sejak penindasan protes anti-pemerintah pada 2011. (Hanoum/Arrahmah.com)