TRIPOLI (Arrahmah.id) – Mufti Besar Libya, Sheikh Sadiq Al-Ghariani, meminta pilot pesawat tempur Arab dan Muslim untuk melancarkan serangan udara terhadap negara pendudukan ‘Israel’. Ia mendesak mereka untuk bertindak segera tanpa menunggu izin dari pemerintah dan penguasa mereka, sambil memperingatkan bahwa tidak bertindak dalam menghadapi penindasan akan berujung pada kehancuran.
“Kalian telah menyaksikan pembantaian ini selama berbulan-bulan. Apa yang kalian tunggu?” kata Al-Ghariani. “Tentara Arab dan Muslim, pilot yang menerbangkan MiG dan pesawat lainnya—mengapa kalian ragu-ragu? Apakah kalian menunggu perintah dari Raja Yordania, Presiden Mesir, atau pemimpin Arab Saudi? Tidak pernah! Jika kalian tidak bangkit demi harga diri kalian, demi saudara-saudara kalian, dan demi iman kalian, kalian akan binasa.”
Al-Ghariani mengecam para pemimpin Arab dan militer mereka karena gagal campur tangan. “Bahkan rasa hormat yang pernah mendorong orang untuk membela yang tertindas sudah hilang,” katanya. “Jika hanya tiga atau empat pilot yang melancarkan operasi terhadap ‘Israel’, kita tetap akan meraih kehormatan dan martabat.”
Komentarnya muncul saat ‘Israel’ melanjutkan genosida di Gaza, yang kini telah berlangsung selama lebih dari satu setengah tahun. Pengepungan dan pengeboman tanpa henti telah menewaskan lebih dari 164.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak. Kelaparan massal telah menyebar, dan seluruh lingkungan telah musnah. Sementara itu, AS dan Eropa memberikan dukungan tak terbatas bagi ‘Israel’.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mendakwa pejabat ‘Israel’ dengan kejahatan perang. Kelompok hak asasi manusia dan Mahkamah Internasional (ICJ) telah menggolongkan tindakan ‘Israel’ sebagai genosida.
Meskipun mendapat kemarahan global, ‘Israel’ tetap melanjutkan serangannya dengan dukungan AS dan Eropa, meninggalkan jutaan warga Palestina dalam zona perang yang tidak layak huni. (zarahamala/arrahmah.id)