KAIRO (Arrahmah.id) — Perdana Menteri India Narendra Modi pada Sabtu (24/6/2023) bertemu dengan Mufti Agung Mesir, Syeikh Ibrahim Abdel-Karim Allam. Pada pertemuan itu Ibrahim memuji langkah-langkah kebijakan yang diambil Modi dalam menyelesaikan masalah SARA dan melawan ekstremisme juga radikalisme di India.
Pada kunjungan kenegaraan dua hari ke Mesir, Modi memberi tahu Mufti Besar bahwa India akan mendirikan Pusat Keunggulan TI di Dar-al-Ifta – badan penasehat Mesir untuk penelitian hukum Islam – yang ada di bawah Kementerian Sosial Keadilan Mesir.
“Mereka membahas hubungan budaya & masyarakat yang kuat antara India dan Mesir. Diskusi juga berfokus pada isu-isu yang berkaitan dengan kerukunan sosial dan agama di masyarakat dan melawan ekstremisme dan radikalisasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arindam Bagchi, dikutip dari The Siasat (25/6).
Dia mengatakan Mufti Agung menghargai kepemimpinan Perdana Menteri India dalam mendorong inklusivitas dan pluralisme.
“Saya merasa terhormat bertemu dengan Perdana Menteri Modi. Pertemuan yang sangat menyenangkan dan menarik. Padahal, dia mencerminkan kepemimpinan yang bijak untuk negara besar seperti India,” kata Mufti Agung itu.
Dia mengatakan dia sebelumnya bertemu Modi di salah satu konferensi Sufi di Delhi.
“Di antara dua pertemuan tersebut, saya melihat ada perkembangan besar di India. Itu mencerminkan bahwa dia terus bekerja di India. Itu juga mencerminkan kebijakan bijak yang diadopsi oleh Perdana Menteri Modi yang membawa koeksistensi antara berbagai faksi di India,” katanya.
“Di tingkat agama, kami memiliki kerja sama yang kuat antara kami dan India dan kami berharap untuk lebih meningkatkan dan memperdalam kerja sama ini,” kata Mufti Agung. (hanoum/arrahmah.id)