KAIRO (Arrahmah.com) – Mantan diktator Mesir mempertahankan bahwa dirinya tidak bersalah atas tuduhan yang mencakup korupsi dan pembunuhan terhadap pendemo Mesir yang berunjuk rasa menuntut pengunduran dirinya beberapa waktu lalu.
Hosni Mubarak, presiden Mesir yang digulingkan, membantah tuduhan korupsi dan keterlibatan dalam pembunuhan pengunjuk rasa pada awal sidang bersejarah di Kairo.
Pada penampilan pertamanya di pengadilan yang digelar pada Rabu (3/8/2011), Mubarak berbicara dari atas kasur rumah sakit tempat ia berbaring dalam jeruji untuk terdakwa.
Ahmed Refaat, hakim ketua, kemudian menunda sidang, mengumumkan bahwa pihaknya akan melanjutkan kembali pada 15 Agustus mendatang.
Sidang Mubarak merupakan salah satu tuntutan kunci yang disuarakan demonstran sejak 11 Februari, hari ia digulingkan.
Ia menghadapi berbagai tuduhan termasuk pembunuhan berencana, pembunuhan terhadap demonstran, kegagalan untuk menggunakan kekuasaannya untuk menghentikan pelanggaran terhadap warga sipil dan kolusi dengan individu lain dalam penyalahgunaan dana negara.
Dua putra Mubarak, Gamal dan Alaa yang juga diadili karena korupsi, membantah tuduhan terhadap mereka.
Mereka mendampingi ayah mereka di balik jeruji, semua terdakwa mengenakan seragam penjara berwarna putih.
Di ruang sidang, jaksa membacakan dakwaan terhadap Mubarak.
“Ya, aku di sini,” ujar Mubarak dari tempat tidurnya, mengangkat tangannya sedikit ketika Hakim Refaat memintanya untuk mengidentifikasi dirinya.
Al Jazeera melaporkan dari luar pengadilan bahwa orang-orang sedikit terkejut mengingat laporan mengenai kesehatannya yang memburuk, namun ia terlihat begitu baik di dalam sidang, bahkan ia mencat rambutnya berwarna hitam seperti yang biasa terlihat.
Lebih dari 800 orang telah tewas dan 6.000 lainnya terluka dalam protes selama 18 hari yang akhirnya menggulingkan rezim Mubarak.
Selain Mubarak dan dua putranya, mantan pejabat lainnya dalam rezim Mubarak juga dituntut dalam pengadilan. (haninmazaya/arrahmah.com)