KAIRO (Arrahmah.com) – Pemimpin terguling Mesir, Hosni Mubarak, kembali ke penjara pada hari Senin (16/7/2012) setelah beberapa minggu dirawat di rumah sakit militer, seorang pejabat keamanan menyatakan.
Salah satu jaksa menyatakan bahwa kondisi mantan presiden yang berusia 84 tahun itu sudah membaik sejak beberapa minggu lalu, saat ia dilaporkan sekarat.
Namun, sejumlah pihak lain di Mesir melihat langkah itu sebagai upaya untuk menghilangkan keraguan bahwa pejabat simpatik terhadap Mubarak yang membesar-besarkan krisis kesehatannya sehingga memberikan mantan presiden pidana penjara yang lebih nyaman.
Mubarak dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tanggal 2 Juni karena gagal menghentikan pembunuhan ratusan demonstran selama pemberontakan tahun lalu terhadap rezimnya.
Hari setelah ia mulai menjalani hukuman penjara di rumah sakit dari Penjara Taurat Kairo, para pejabat mengatakan bahwa kesehatannya menurun, ia mulai tergelincir dan keluar dari kesadaran dan jantungnya berhenti beberapa kali.
Pada tanggal 20 Juni Mubarak dipindahkan ke salah rumah sakit militer yang didanai negara yang terletak di Maadi pinggiran kota Kairo, fasilitas yang sama diberikan pada pendahulunya, Anwar Sadat, yang dinyatakan meninggal lebih dari 30 tahun lalu setelah dibunuh oleh ‘militan’ Islam .
Tapi Senin pagi, kantor berita resmi Mesir, MENA, mengatakan bahwa penuntut umum Abdel Maguid Mahmoud memerintahkan Mubarak dipindahkan ke Penjara Taurat, di mana anak-anaknya dan beberapa menterinya ditahan dengan dakwaan korupsi.
Adel el-Said, seorang pembantu jaksa penuntut umum, mengatakan bahwa sebuah komite medis memutuskan bahwa kondisi Mubarak membaik setelah dia memperoleh pemeriksaan awal bulan ini.
Dia mengatakan kepada MENA bahwa komite menemukan bahwa “tidak ada pembenaran medis yang nyata untuk membuatnya tetap di rumah sakit angkatan bersenjata.” (althaf/arrahmah.com)