BISSAU (Arrahmah.com) – Umat Islam di Guinea-Bissau memohon bantuan kepada kaum Muslimin lainnya untuk mengirimkan tenaga pengajar yang bisa mengajari Muslim di negara Afrika barat itu tentang Islam karena jumlah mereka terus bertambah.
Jumlah Muslim terus meningkat namun sangat kekurangan ulama yang bisa mengajarkan Islam kepada para muallaf, sehingga kebodohan masih menyebar.
“Kemiskinan dan kebodohan berjumlah tinggi di kalangan para pemeluk Islam yang baru di Guinea-Bissau,” ujar Ahmad Abdullah, Wakil Manajer Komite Muslim Afrika, kepada kantor berita Anadolu pada Kamis (17/1/2013).
Oleh sebab itu “Kami butuh organisasi yang bisa mengajarkan Islam kepada individu-individu seperti ini dan mengajarkan bagaimana membaca Kitab Suci Al-Qur’an dan bahasa Arab kepada anak-anak mereka,” tambah Abdullah.
Tahun lalu, hampir 3.000 orang dilaporkan telah memeluk Islam di Gunea-Bissau, Subhanallah. Di antara mereka yang memeluk Islam adalah mantan presiden Kumba Yala dan penasehatnya Edmond Ivora.
Dana adalah salah satu kendala besar bagi upaya pengadaan pendidikan untuk para muallaf Bissau. Kurangnya dana yang cukup menjadi hambatan bagi kelompok Muslim setempat untuk menyebarkan Islam yang lurus di kalangan penduduk.
Abdullah, menyampaikan keprihatiannya atas kurangnya kemampuan memfasilitasi Muslim Bissau untuk menyebarkan Islam, sementara para misionaris Kristen bergerak lebih aktif karena memiliki dana yang besar.
“Lembaga-lembaga misionaris mengalokasikan dan besar untuk program sarjana bagi para mahasiswa, dan untuk membangun organisasi pendidikan dan rumah-rumah sakit,” katanya.
“Mereka mengalokasikan sumber-sumber daya di bidang pendidikan, kesehatan dan kehidupan sosial.”
Hal ini tentu sebagai renungan bagi kaum Muslimin dunia, terkhusus negara-negara Muslim kaya, untuk mendukung secara finansial dan sumber daya manusia bagi Muslim di Bissau ini.
Muslim di Guinea-Bissau menempati hampir 50 persen dari 1,4 juta penduduk. Sementara 5 hingga 13 persen ditempati oleh penganut Kristen, sedangkan sisanya ditempati oleh para penganut kepercayaan leluhur atau animisme. (siraaj/arrahmah.com)