DENMARK (Arrahmah.com) – Terungkapnya rahasia bahwa seorang “Muslim muallaf” ternyata seorang agen rahasia CIA, berlaga seperti jihadis dalam upaya untuk memata-matai para pemuda Muslim telah membuat masyarakat Muslim Denmark terkejut.
Morten Storm, yang dikenal sebagai muallaf, telah terungkap bahwa dia bekerja menjadi seorang agen rahasia untuk badan intelijen Denmark (PET) dan CIA.
Dia mengatakan kepada harian Jyllands-Posten bahwa dia direkrut oleh PET pada 2006 untuk melacak para jihadis di negara Skandinavia itu.
Dia juga mengatakan bahwa dia telah menunjukkan kepada CIA posisi seorang Ulama Mujahid Syaikh Anwar al-Awlaki (rahimahullah), yang gugur dalam serangan drone pada tahun lalu di Yaman.
Storm pindah ke Luton pada 1999, di mana dia mengatakan kepada para tokoh masyarakat setempat bahwa dia ingin memulai hidup baru setelah menjalani hidup sebagai “ekstrimis.”
Namun Storm mulai “berdakwah” tentang jihad untuk menarik para pemuda Muslim. Saat terungkap bahwa dia adalah agen intelijen, masyarakat Muslim sangat terkejut.
Qadir Baksh, ketua Luton Islamic Center di Bury Park Road, mengatakan kepada Luton Today pada hari Rabu (10/10/2012) bahwa polisi dan badan keamanan ingin masyakarat Muslim mempercayai mereka tetapi mereka malah mengirim mata-mata ke tengah-tengah kaum Muslimin.
Baksh mengatakan bahwa perilaku Storm meningkatkan kecurigaan di tengah komunitas Muslim.
“Awalnya Saya punya kecurigaan tentang dia, tetapi Saya tidak punya bukti yang jelas,” kata Baksh.
“Kami tahu, CIA melakukan operasi busuk”.
CIA dan FBI menggunakan operasi palsu bahkan menyusupkan orang ke tengah-tengah komunitas Muslim untuk melacak apa yang mereka katakan dugaan “berpotensi teror.” (siraaj/arrahmah.com)