LONDON (Arrahmah.com) – Mualaf Inggris sedang ditargetkan oleh layanan keamanan untuk direkrut sebagai informan, ujar penelitian yang dilakukan oleh Pusat Studi Islam Universitas Cambridge.
Para peneliti telah berbicara kepada 50 pria Inggris dari segala usia, etnis dan latar belakang yang telah memeluk Islam. Beberapa peserta studi mengatakan agen M15 secara pribadi mendekati mereka dan meminta mereka untuk bekerja untuk badan intelijen tersebut, lansir WB pada Rabu (3/2/2016).
Beberapa perseta penelitian mengatakan mereka telah secara pribadi didekati oleh agen M15 dan diminta bekerja sebagai informan di mana agen-agen tersebut menggunakan “pujian” atau “intimidasi terselubung” untuk merekrut mereka. Penggunaan taktik ini mengakibatkan banyak mualaf dicurigai oleh Muslim lainnya, membuat integrasi lebih sulit, ujar laporan tersebut.
Profesor Yasir Suleiman, direktur Pusat Studi Islam mengatakan banyak mualaf yang merasa seperti orang yang berada di luar oleh teman-teman dan keluarga mereka, juga oleh kaum Muslim lainnya, meninggalkan mereka dalam perasaan terisolasi.
“Di Barat, menjadi mualaf telah dinodai oleh klaim ekstrimisme, radikalisasi dan sayangnya terorisme,” ujarnya.
“Mereka juga menjadi korban sikap apatis umum dalam masyarakat sekuler yang menyebabkan mereka dianggap sebagai orang aneh, orang buangan dan pemberontak, juga disebut murtad, pengkhianat atau musuh.” (haninmazaya/arrahmah.com)