JAKARTA (Arrahmah.com) – Maraknya perlakuan tak beradab oleh pihak non-Muslim kepada para Mualaf di Indonesia mendesak Mualaf Center Indonesia (MCI) untuk bertindak tegas. Hal tersebut diungkapkan Hanny Kristanto, Pembina MCI pada laman resmi mualaf.com, Rabu (20/5/2015).
Dengan demikian, MCI menegaskan kepada pihak non-Muslim untuk segera menghentikan kejahatan terhadap Mualaf dan menyatakan bahwa MCI menghendaki penegakan Syariat Islam di muka bumi.
“Hentikan kejahatan terhadap Mualaf, tegakkan Syariat Allah di muka bumi. Insyaa Allah keluarga besar Mualaf Center Indonesia siap berkorban harta, jiwa, dan raga!” tegas Hanny diiringi tiga kali pekik takbir.
Sebagaimana kasus penindasan terhadap Ukhtina Risa, MCI melakukan pembelaan dengan cara menegaskan kembali kepada mantan teman gereja, keluarga dan kerabat Risa Cristabela Selano bahwa Risa tidak dirampas hak kemuslimannya. MCI bahkan menyertakan foto Risa bersama saudara-saudari seimannya di Nuu WAR.
Atas nama MCI Hanny menggarisbawahi bahwa, “Sekarang Risa sudah berhijab (jilbab kuning) menuruti perintah Alloh dan meneladani ibunya Yesus (Maria) yang selalu berjilbab sesuai perintah dalam injil Perjanjian Baru di dalam 1 Korintus 11:5 – 13.”
Alhamdulillah, atas ridho dan pertolongan Allah Azza wa Jalla, maka Ukhti Risa Cristabela Selano (mualaf) telah bebas dari penyekapan pihak yang menghalangi keputusannya menjadi Muslim. Bahkan, menurut MCI, “HP dan akun FB Risa sudah bukan Risa yang pegang, di bajak ibunya.” Subhanallah.
MCI juga menyertakan kronologi proses Ukhti Risa menjadi Mualaf, sebagaimana Arrahmah kutip dari mualaf.com berikut.
- Risa adalah anak sulung dari 2 saudara.,
- Risa adalah guru sekolah minggu di Gpib Petra Bogor yang paham injil,
- Kuliah di Universitas Indra Prasta Semester 2 jurusan Design Grafis,
- Setelah berdoa dan bergumul selama lebih kurang 1 tahun memutuskan masuk Islam 1 Maret 2015 di Masjid Agung AT-TIIN TMII
- Ketahuan sholat dan dipukuli ketika sholat,
- Diseret dari ujung jalan rumahnya di Cibinong dan menjerit jerit tetapi warga tidak berani menolong,
- Didoakan 3 pendeta dituduh kemasukan setan karena masuk Islam,
- Karena tidak berhasil kemudian di ancam dibunuh dengan golok menempel di lehernya, ketika itu Risa mengatakan “Demi Alloh saya siap mati karena Alloh”.
- Mendengar itu tidak jadi dibunuh oleh pak pendeta (tapi di tampar) dan oleh ibunya di ungsikan ke Medan.
- Selama di Medan hp, atm dan surat-surat disita, Risa di kunci didalam rumah dan jendela pun di paku.
- Alhamdulillah di saat lengah dari penjagaan Risa berhasil melarikan diri dan ditolong oleh Ustadz Zikri di Masjid At Taqwa, Siantar
- Dengan bekal seadanya dan bantuan dari jamaah, Risa menuju Jakarta naik bis..
- Selama 2 hari Risa tidur di emperan masjid At Tiin, Taman Mini
- Setelah 2 hari di masjid At Tiin, Risa menghubungi pendamping dan guru ngaji Shilvia Nanda Putri (mualaf) kemarin dan dijemput oleh ibu bhayangkari Wiek Indrawaty (mualaf) dan Merry Samiri
- Alhamdulillah setelah bersama team Lembaga Bantuan Hukum Yayasan Mualaf Center Indonesia melapor ke Bareskrim Mabes Polri sekarang Risa sudah di AFKN Nuu Waar bersama saudara – saudari mualaf dari Papua (provinsi)
“Saat ini Risa dalam perlindungan Allah melalui kami Muslim Bersatu Muallaf Berseru, Mualaf.com, Mualaf Center Indonesia, Mujahideen Media Centre, dan seluruh elemen Islam,” lanjut Hanny.
Sebagai bahan perenungan, MCI memaparkan beberapa ayat berikut.
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan antara yang haq dengan
yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui. (QS. Ali ‘Imran:71)Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh. (QS. al-Baqarah:87)
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berhendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai. Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (QS. At Taubah:32-33)
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah. Dan janganlah engkau menuruti orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah engkau hiraukan gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pelindung. (QS. Al Ahzab:47-48)
Sseungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. al-Hajj:40)
Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. (QS. Yusuf:21)
“Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, marilah kita kepada kalimat (yang sebenarnya) sama antara kami dengan kamu (yaitu) bahwa tidak adayang kita sembah selain Allah, dan tidakkita mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun juga. Dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain dari Allah.’ Maka jika mereka berpaling, katakanlah, Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah muslim. ” (QS. Ali ‘Imran: 64)
Sekali lagi Hanny menegaskan dengan keras kepada para non-Muslim penindas Mualaf bahwa, “Jika Anda masih memaksa Mualaf murtad, menyiksa Mualaf, dan melarang Mualaf beribadah dan menyembah kepada Allah subhanahu wata’ala: Insyaa Allah keluarga besar Mualaf Center Indonesia siap berkorban harta, jiwa, dan raga!”
Secara terbuka Hanny juga menyeru pihak penentang keputusan masuk ISlamnya para Mualaf agar berdalog dengan para pembina Mualaf pada www.mualaf.com/pembinamualaf.
Allahu Akbar! Pekik Hanny tak hanya melecut para penindas Mualaf, namun ini juga pertanda bahwa kini saatnya kita, Kaum Muslimin Indonesia bersatu padu membela Islam dan pemeluknya dengan penuh kesadaran dan rasa tanggungjawab.
(adibahasan/arrahmah.com)