TAKENGON (Arrahmah.com) – Demi menangkal masuknya aliran sesat ke Dataran Tinggi Gayo, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tengah mengumpulkan puluhan ulama dari 15 kecamatan di aula MPU Aceh Tengah untuk mensosialisasikan dua fatwa MPU Aceh di Takengon, Sabtu (15/11/2014). Dua Fatwa MPU Aceh tersebut yakni No 04/2007 tentang Identifikasi aliran sesat dan No 04/2011 tentang Kriteria Aqidah Ahhlusunnah wal Jamaah.
Kepala Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tengah, Drs Mursalin didampingi Kasubbag Humas dan Persidangan, Amiruddin SAg MA mengatakan pemanggilan seluruh ulama di 15 kecamatan dalam rangka menangkal masuknya aliran sesat. Disebutkan, peserta berasal dari 15 MPU Kecamatan, termasuk dari Kantor Kementerian Agama, dayah, Baitul Mal dan Dinas Syariat Islam.
“Kami berharap, para ulama ini dapat mensosialisasikan dua Fatwa MPU Aceh tentang aliran sesat ke maysyarakat, karena sudah masuk ke Aceh,” ujar Mursalin, tulis Serambi Indonesia Ahad (16/11/2014).
Dia berharap, para peserta yang merupakan para ulama dapat menyampaikan fatwa tersebut melalui sejumlah pertemuan atau juga dalam sebuah kegiatan di masyarakat.
Dia menyatakan Pemkab Aceh Tengah berharap agar aliran sesat tidak sampai masuk ke kawasan ini. Tetapi, katanya, warga diimbau untuk saling menghargai perbedaan pendapat, karena hal tersebut sebagai rahmat dan tidak boleh terjadi perpecahan di masyarakat, karena segala sesuatunya dapat dimusyawarahkan dengan baik.
Mengenai Ahlussunah Wal Jamaah, Mursalin menjelaskan masyarakat agar tetap berpedoman dari yang sumber yang benar yakni Al-Quran, Hadits, Ijma’, dan Qiyas. Dia berharap, melalui kegiatan ini, pencegahan masuknya aliran sesat ke Aceh Tengah akan dapat dicegah lebih cepat.
Sementara itu, Wakil Ketua MPU Tgk H Isa Umar SAg menyampaikan, pengaruh anti-Islam dan aliran sesat selalu mengintai umat Islam dengan berbagai cara. Dia menyatakan salah satu cara yang dilakukan kelompok itu dengan dengan memundurkan Islam melalui generasi muda.
“Buktinya, coba kita lihat sekarang, jumlah ulama makin berkurang, terlebih ulama yang kharismatik dan ini menjadi celah masuknya aliran sesat karena pengawasan dari ulama mulai berkurang,” ujarnya. Dia menjelaskan ada penyebaran pemahaman yang menyebabkan ulama tak lagi dihormati. “Untuk itu, mari kita tingkatkan keimanan dan mengawasi generasi muda dengan mendorong anak-anak mempelajari ilmu Agama Islam,” katanya. (azm/arrahmah.com)