YERUSALEM (Arrahmah.id) – Mossad akan melakukan penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan senjata dari perbatasan Yordania menyusul sejumlah serangan di “Israel” – Radio Tentara Israel melaporkan.
Meningkatnya aktivitas penyelundupan yang datang dari pihak Yordania disalahkan pada Iran.
Para analis mengatakan peningkatan penyelundupan senjata antara awal 2021 dan awal 2023 dari perbatasan Yordania dan Mesir bertepatan dengan peningkatan kekerasan di Tepi Barat yang diduduki.
Pada Agustus 2022, tentara “Israel” melaporkan “peningkatan nyata” dalam upaya penyelundupan senjata dan obat-obatan ke “Israel” dari Yordania dan Mesir, dengan mengatakan lebih dari 300 senjata dan 2.150 kg berbagai obat-obatan disita tahun lalu di perbatasan.
Pada April 2023, pihak berwenang “Israel” menangkap anggota parlemen Yordania Imad al-Adwan di penyeberangan perbatasan Jembatan Allenby karena diduga berusaha menyelundupkan lebih dari 200 senjata ke Tepi Barat.
Al-Adwan ditangkap pada 22 April dengan tas penuh berisi lebih dari 200 senjata, kata Shin Bet, badan keamanan dalam negeri “Israel”, dalam sebuah pernyataan. Dikatakan penyelidikannya mengungkapkan bahwa Al-Adwan telah melakukan 12 upaya penyelundupan terpisah sejak awal 2022.
Lebih dari 330 pistol dan senapan serbu telah disita dari penyelundup di sepanjang perbatasan Yordania sepanjang tahun ini.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyerukan “pagar keamanan” yang membentang di “Israel” dan perbatasan Tepi Barat sepanjang 300 km dengan Yordania, dan mengklaim bahwa tindakan seperti itu akan membatasi penyelundupan narkoba dan senjata ke ‘negara’ tersebut.
Sementara itu, lebih dari 244 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan dan pemukim “Israel” sepanjang tahun ini. (zarahamala/arrahmah.id)