TEL AVIV (Arrahmah.com) – Seorang mantan agen dinas intelijen “Israel”, Mossad, David Ben Ozil, baru-baru ini mengungkapkan bahwa “Israel” mengambil bagian dalam perang saudara antara pasukan pemerintah Sudan dengan separatis selatan antara tahun 1969 dan 1971.
Dalam sebuah buku baru, Ben Ozil mengklaim bahwa ia dan sejumlah koleganya aktif mengambil bagian dalam perang bersama gerakan separatis selatan yang dipimpin Joseph Lagu. Sudan Selatan kini telah merdeka.
Seperti dilansir MEMO (9/11/2015), Ben Ozil mengatakan bahwa “Israel” membantu melemahkan tentara Sudan dalam perang. Mereka juga melatih separatis, memasok senjata, dan memberikan staf bantuan. “Israel” juga membantu separatis meluncurkan brigade militan kecil dan membangun bandara untuk pesawat mengangkut senjata secara langsung ke pemberontak selatan.
Ben Ozil mengklaim, tujuan utama “Israel” adalah membuang waktu tentara Sudan sehingga Sudan tidak akan mampu bergabung dengan tentara Arab dalam perang masa depan yang potensial melawan “Israel”.
Mantan pejabat Mossad ini juga mengungkapkan bahwa “Israel” secara aktif memprovokasi hubungan dengan minoritas di Timur Tengah sebagai sarana untuk melemahkan dukungan untuk oposisi Arab ke “Israel”. Tujuan daerah ini berada di belakang pengembangan hubungan yang kuat dengan negara-negara seperti Ethiopia, Iran, Turki, dan kelompok-kelompok etnis dan agama seperti Maronit di Libanon, dan Kurdi di Irak.
(fath/arrahmah.com)