MOSKOW (Arrahmah.com) – Spekulasi Israel bahwa usaha keras Iran terus berusaha untuk mengembangkan senjata nuklir bisa memiliki “konsekuensi bencana,” kata seorang pejabat senior kementerian luar negeri Rusia pada hari Kamis (9/2/2012).
“Penemuan” mengenai program nuklir Iran “yang meningkatkan ketegangan dan dapat mendorong Israel untuk menempuh solusi militer dengan konsekuensi bencana,” kata Mikhail Ulyanov pada kantor berita Interfax.
Spekulasi telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, sebagian didorong oleh komentar yang dibuat oleh para pejabat Israel, bahwa negara Zionis itu akan segera melancarkan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran untuk memperlambat atau menghentikan program yang dinilai kontroversial tersebut.
Israel dan banyak pihak internasional percaya bahwa Iran menyembunyikan program pengayaan senjata nuklirnya. Meski demikian, Iran tetap membantah tuduhan itu.
“Kekisruhan” tentang nuklir Iran “memiliki tujuan politik dan propaganda yang jauh lebih ofensif,” kata Ulyanov, kepala departemen keamanan dan pelucutan senjata dalam pelayanan urusan luar negeri Rusia.
Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengatakan bulan lalu bahwa setiap keputusan Israel, baik menyerang Iran ataupun melalui aksi lain, dalam upaya untuk menghentikan program nuklirnya, tetap “sangat jauh”.
Namun kepala intelijen militer Israel, Jenderal Aviv Kochavi, mengatakan dalam konferensi keamanan pekan lalu bahwa Iran memiliki cukup bahan radioaktif untuk menghasilkan empat bom nuklir.
Dan seorang ahli intelijen Israel, Ronen Bergman, menulis dalam New York Times bulan lalu bahwa serangan Israel bisa datang tahun ini.
Tapi Ulyanov mengatakan: “Dalam evaluasi kami, kami lebih memilih harus didasarkan pada fakta-fakta yang sebenarnya, yaitu bahwa aktivitas nuklir Iran berada di bawah pengawasan ketat oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).”
Israel, satu-satunya negara yang memiliki tenaga nuklir rahasia di Timur Tengah, telah mendukung sanksi keras terhadap Iran.
Rusia sejauh ini mendukung empat putaran sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran. Namun Rusia dan China telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka tidak siap untuk mendukung gagasan serupa.
Menurut Moskow, sanksi yang kembali mencuat dari lisan Eropa dan AS terhadap Iran bertujuan merusak pembicaraan baru mengenai masalah program nuklir Iran. (althaf/arrahmah.com)