MOSKOW (Arrahmah.com) – Baik pesawat Rusia maupun Suriah tidak mengebom konvoi bantuan yang menewaskan sekitar 20 orang di Aleppo, ungkap Moskow, Selasa (20/6/2016), lansir WB.
“Pasukan udara Rusia dan Suriah tidak melakukan serangan terhadap konvoi bantuan PBB di pinggiran barat daya Aleppo,” kata juru bicara kementerian pertahanan Igor Konashenkov dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia.
Rusia melakukan serangan udara di Suriah untuk mendukung diktator Bashar Asad, dan ada kecurigaan bahwa Moskow atau pasukan Suriah bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun militer Rusia mengatakan rekaman video dari para aktivis di tempat kejadian menunjukkan kerusakan pada kendaraan yang tidak berhubungan dengan sebuah serangan udara atau “amunisi apapun”.
Sebaliknya, Konashenkov malah mengklaim bahwa ledakan yang menyerang konvoi itu terjadi “secara aneh di mana pada saat yang sama ‘pemberontak’ sedang melakukan serangan besar-besaran di Aleppo.”
Washington menyatakan kemarahan atas serangan itu, menekankan bahwa tujuan konvoi ini diketahui betul oleh rezim dan Rusia, tetapi Moskow mengklaim bahwa hanya “para pemberontak” yang tahu tentang lokasi tersebut.
Insiden mematikan terjadi beberapa jam setelah militer Suriah menyatakan mengakhiri gencatan senjata selama seminggu yang ditengahi oleh Moskow dan Washington awal bulan ini dalam upaya untuk mengakhiri perang selama lima tahun.
PBB sejak saat itu telah menghentikan semua konvoi bantuan kemanusiaan untuk alasan keamanan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan sebelumnya pada hari Selasa bahwa harapan untuk perpanjangan gencatan senjata itu “untuk saat ini, sangat lemah”, mengklaim bahwa gencatan senjata hanya bisa dilanjutkan jika “teroris” menghentikan pengeboman terhadap pasukan pemerintah.
(banan/arrahmah.com)