RIYADH (Arrahmah.com) – Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada Selasa (10/4/2018) mengatakan bahwa Arab Saudi dapat mengambil bagian dalam aksi militer di Suriah setelah diduga serangan bahan kimia yang menewaskan sedikitnya 60 orang di wilayah Ghautah timur terjadi selama akhir pekan.
Presiden AS Donald Trump pada Senin menjanjikan tindakan yang cepat dan kuat sebagai tanggapan atas serangan itu, muncul untuk menunjukkan respon militer potensial.
“Jika aliansi kami dengan mitra kami membutuhkannya, kami akan hadir,” kata Pangeran Mohammed pada konferensi pers dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, mengakhiri kunjungan tiga hari ke Paris.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir telah mengatakan kepada wartawan bahwa sejumlah negara mengadakan konsultasi tentang bagaimana menanggapi serangan senjata kimia di Suriah dan menyerukan kepada mereka yang bertanggung jawab untuk bertanggung jawab. “Posisi kami adalah bahwa mereka yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab dan dibawa ke pengadilan,” katanya.
Serangan Sabtu malam menewaskan sedikitnya 60 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang di beberapa tempat di Douma, sebuah kota dekat ibu kota, Damaskus, menurut Union of Medical Care Organizations. Ketika ditanya apakah Arab Saudi dapat menjadi bagian dari tanggapan semacam itu, Jubeir menolak berkomentar.
“Saya tidak akan masuk ke spekulasi tentang apa yang mungkin atau tidak mungkin terjadi tetapi yang bisa saya katakan adalah bahwa ada diskusi berkaitan dengan opsi yang tersedia untuk menangani masalah ini,” katanya sebagaimana dilansir Al Arabiya. (fath/arrahmah.com)